tirto.id - Brimob menemukan satu jenazah yang tertimbun tanah di Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Satu jenazah berhasil dievakuasi pagi tadi dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi," ucap Resimen III Pasukan Pelopor Korps Brimob Iptu Supardi, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).
Supardi menyatakan proses evakuasi sangat bergantung pada cuaca namun tetap berlangsung.
“Proses evakuasi akan berlanjut dengan berkoordinasi bersama instansi lainnya,” ujar dia.
Hari ini 77 personel Brimob dikerahkan untuk mencari korban lain.
Lindu terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November. Pusat gempa berlokasi di darat dengan kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 lintang selatan dan 107,5 bujur timur. Gempa yang dirasakan di 10 kabupaten dan kota di Jawa Barat itu tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengatakan gempa Cianjur M5.6 merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri. Hal tersebut diketahui berdasarkan analisis dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Tiga faktor yang membuat gempa bumi ini jadi amat merusak, kata BMKG: kedalaman gempa yang dangkal, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, serta lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).
BMKG melaporkan hingga pukul 15.00 WIB, kemarin, ada 171 gempa susulan pasca gempa pertama di Cianjur.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri