tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur mengimbau agar nelayan di daerah itu untuk sementara tidak melaut karena gelombang laut di sepanjang pantai selatan Malang cukup tinggi.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan di Malang, Jumat (27/7/2018) mengatakan tidak hanya nelayan, masyarakat di sepanjang pesisir pantai selatan Kabupaten Malang pun diimbau waspada akan datangnya ombak laut yang cukup tinggi. Dan, diperkirakan hingga akhir Juli 2018.
Ia mengaku pada umumnya nelayan langsung menyesuaikan setelah menerima informasi peringatan dini dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sementara itu, BMKG Maritim Perak, Surabaya mengeluarkan peringatan dini terjadinya ombak laut mencapai 5 - 7 meter sampai akhir Juli 2018 di perairan selatan Jatim dan Samudera Hindia.
Ombak setinggi sekitar 5 meter yang terjadi dua hari lalu (Rabu, 25/7/2018) telah merusak jembatan penghubung antara Pulau Ismoyo dengan Pulau Wisanggeni di Balekambang, Kabupaten Malang.
Akibatnya empat peribadatan di Pura Ismoyo Jati di pulau itu dihentikan sementara setelah ada kesepakatan dengan pemangku kegiatan ibadah di pura tersebut.
Pertimbangan penutupan sementara Pura Ismoyo Jati demi menjaga keselamatan jemaah di pura yang terletak di tengah pantai Balekambang tersebut. Hal ini disampaiakan Direktur Utama PD Jasa Yasa Kabupaten Malang, Ahmad Faiz Wildan.
Ia belum bisa memastikan sampai kapan pura tersebut ditutup. Hal tersebut dikarenakan jembatan penghubung masih akan diperbaiki.
"Mudah-mudahan segera ada perbaikan jembatan tersebut, apalagi kerusakannya hanya pada tujuh tiang pagar pengaman jembatan akibat diterjang ombak," katanya.
Pada kesempatan itu Dirut PD Jasa Yasa mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Pantai Balekambang tidak mandi dan mendekati bibir pantai.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani