tirto.id - Direktur Keuangan dan Manajemen PT Garuda Indonesia (GIAA), Fuad Rizal mengungkapkan alasan mengandeng PT Mahata Aero Teknologi, meski usia perusahaanya baru 11 bulan.
Menurut Fuad, Mahata merupakan perusahaan startup yang didukung oleh induk usaha Global Mahata Group yang memiliki 10 ribu karyawan dengan cakupan bisnis, pertambangan timah, inflight connectivity dan tenaga keamanan.
"Nilai bisnis Mahata Group secara total adalah 640,5 juta dolar AS," kata Fuad dikutip dari dokumen keterbukaan informasi yang diunggah dalam situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/5/2019).
Fuad juga mengatakan dalam dokumen tersebut, Mahata memiliki pengalaman yang cukup baik dalam hal penyediaan perangkat Wi-Fi. Sebelum dengan Garuda, Mahata sudah menjalin beberapa kerja sama.
Di antaranya, kontrak kerja sama yang telah dijalin Mahata di antaranya dengan Lufthansa System, Lufthansa Tecnic dan Inmarsat, perusahaan perusahaam internasional yang memiliki standar tinggi dalam pemilihan mitra kerja.
Sebelumnya, kemitraan Garuda dan Mahata menuai sorotan lantaran membuat laporan keuangan perusahaan plat merah jadi untung.
Diketahui, Mahata menjalin kerja sama penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan dengan Garuda Indonesia Grup sejak 31 Oktober 2018.
Kontrak kerja sama antara Garuda dengan Mahata senilai 239,94 juta dolar AS atau sekitar Rp3,35 triliun pada kurs Rp14.000 yang berlaku untuk 15 tahun ke depan.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali