tirto.id - Performa penampil pada pembukaan Asian Games 2018 berhasil mendulang tepuk tangan puluhan ribu penonton di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8/2018) kemarin. Mereka yang tampil memukau tersebut menerima bayaran jutaan rupiah dari penyelenggara.
Salah satu penari profesional bernama Jopa menginformasikan berapa bayaran yang ia peroleh dari pagelaran ini. Anggota Street Pass Dance Jakarta mengaku total uang yang masuk ke kantongnya antara Rp 4 sampai 5 juta.
Latihan dilakoninya sejak awal Maret sampai Agustus. Namun tak setiap bulan dia mendapat upah. Pembayaran baru dilakukan ketika latihan gabungan, yaitu pada Mei sampai Agustus 2018.
"Lumayan sih itu, penghasilan kami biasa dikasih setiap dua minggu," kata dia kepada Tirto, Sabtu malam (18/8/2018).
"Ya cukup menguntungkan juga. Kami latihan sudah lama. Penghasilan kurang lebih sama [dengan penari yang lain]," tambahnya.
Sementara Audry Adwiana, penari modern-kontemporer yang beraksi di kesempatan yang sama, mengatakan mendapat uang kurang lebih Rp 200 ribu setiap latihan. Uang ini cair tiap dua minggu sekali.
Dalam acara puncak, Andry dan Jopa membawakan tarian kontemporer dengan balutan baju glow in the dark.
Pendapatan berbeda diterima anak-anak sekolah menengah atas yang menari sebelum Jopa dan Audry.
Tarian Saman yang dibawakan oleh 1.500 penari dari 18 SMA di Indonesia berhasil membuat Presiden Joko Widodo bertepuk tangan. Anak-anak tersebut mengaku tak mengetahui soal bayaran yang mereka terima.
Tika, misalnya, remaja usia 18 tahun dari SMA 34, mengaku hanya mendapat jatah uang konsumsi dan transportasi. Untuk selebihnya, ia tidak mengetahui akan mendapat bayaran tambahan atau tidak, termasuk uang saku.
"Dulu pernah diganti Rp750 ribu buat sekolah. Tapi itu untuk roti. Sempat kita beli sendiri," katanya.
Mereka terbiasa berlatih seminggu dua kali. Satu minggu sebelum pembukaan, mereka malah latihan setiap hari.
Endang, perwakilan SMA 48 yang mengawasi 83 anak didik, mengaku tiap anak mendapat uang saku sebesar Rp200 ribu.
"Jumlah segitu ya untuk segala macam kan habis juga. Sekarang ini sukarela saja dibayarnya," ujarnya.
Sekjen Inasgoc Eris Heryanto mengaku tak mengetahui perihal bayaran untuk para penari itu. Dia beralasan panitia telah memberikan dana kepada penanggung jawab atau event organizer (EO) acara pembukaan Asian Games 2018.
EO tersebut, kata dia, yang akan memutuskan berapa penghasilan para penyaji penampilan di acara pembukaan pentas olahraga terbesar di Asia ini.
"Untuk itu sudah dilakukan secara terpisah. Mungkin ada fee-nya, tapi saya tidak tahu berapa," kata Eris.
[Ralat Senin 20 Agustus 2018 pukul 11.14. Sebelumnya dalam artikel ini disebutkan kalau Jopa mendapat uang Rp2 juta sampai Rp3 juta setiap dua minggu. Diinformasikan pula kalau dia sudah berlatih sejak awal Maret. Kami menulis: "dengan begitu, Jopa mendapat penghasilan sekitar Rp20 juta-Rp30 juta." Mohon maaf atas kekeliruan ini.]
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom
