tirto.id - Pembukaan Asian Games 2018 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada Sabtu malam (18/8/2018) menyisakan sejumlah cerita. Selain insiden protes warga yang tidak mendapatkan tiket masuk, pembukaan pesta olahraga akbar se-Asia itu juga diwarnai munculnya tiket ganda, seperti yang dialami Fino Zaini.
Fino Zaini adalah tamu undangan yang mengalami masalah tiket ganda ini. Fino bercerita, dirinya bersama atasannya mendapat dua tiket pembukaan Asian Games 2018 dari perusahaan tempat ia bekerja.
Jam setengah enam sore, Fino dan atasannya membawa tiket seharga Rp5 juta tersebut dan masuk melalui zona 3 menuju gate 50 GBK. Ketika hendak duduk di tempatnya yang bernomor 85, ternyata ada orang lain yang lebih dahulu berada di sana.
Fino mengaku bingung dan langsung menegur penonton berkebangsaan India itu. Namun, orang India tersebut ternyata tidak sepenuhnya salah. Ia menunjukkan tiketnya kepada Fino, dan mereka berdua mempunyai tiket yang persis sama. Tempat duduk di baris 15, nomor 85, seharga Rp5 juta, tanggal 18/8/2018, di GBK.
“Saya enggak tahu kenapa. Jadi saya datang jam setengah 6 masuk ke dalam. […] ternyata ada orang di situ. Saya bilang ini tempat duduk saya. Kata dia 'ini saya punya tiketnya'. Saya lihat [tiket] semuanya otentik. Semua sama seat, gate juga,” kata Fino kepada Tirto, Minggu (19/8/2018).
Orang India itu mengaku memesan tiket seminggu lalu. Ia membeli tiket dari nomor 85-84-83 dan seterusnya, yang ditempati oleh rekanan dan keluarga orang India tersebut. Ketika mengadu ke panitia, Fino malah mendapat jawaban yang tidak tegas. Saat itu, kata Fino, tidak ada panitia penanggung jawab yang mengetahui dan bisa memberikan solusi pasti akan masalah tersebut.
“Saya sampai sekarang enggak tahu kenapa bisa double,” kata Fino terkait apa yang dialaminya saat pembukaan Asian Games, Sabtu malam. “Saya lapor karena saya, kan, duduk dekat gerbang itu harusnya. Terus katanya, ’Iya memang banyak yang double, duduk saja di mana saja’,” kata Fino menirukan salah satu arahan panitia malam itu.
Di bagian tempat duduk tersebut, kata Fino, rata-rata pengunjung duduk di tempat yang tidak seharusnya karena masalah tiket ganda tersebut. Fino mengaku bingung karena takut diusir orang yang mungkin mempunyai tiket di kursi yang ia duduki. Untungnya sampai akhir, tidak ada yang datang. Beberapa tempat duduk memang terlihat kosong, meski katanya 35.000 tiket sudah habis terjual.
Fino mengaku belum memastikan akan menonton upacara penutupan Asian Games 2018 atau tidak. Akan tetapi ia berharap pada acara penutupan nanti persiapannya tidak seburuk saat pembukaan.
“Double tiket. Itu saja dibenahi. Petugas dan segala macam itu udah oke banget,” kata dia berharap.
Pengelolaan tiket Asian Games 2018 belakangan ini memang menjadi sorotan. Sebagai satu-satunya agen penjual resmi tiket Asian Games, situsweb Kiostix down dan tidak bisa diakses hingga berhari-hari. Selain masalah server yang sempat tidak bisa diakses, beberapa petugas kedapatan tidak berada di loket penjualan tiket.
Panitia Inasgoc kemudian mengganti agen tiket Asian Games 2018 dari kiostix.com menjadi blibli.com. Namun penggantian ini tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Beberapa problema masih tersisa, apalagi setelah kiostix.com diketahui tidak melepas seluruh pengendalian tiket.
Senior Marketing Communication Manager blibli.com, Lani Rahayu menuturkan, penjualan sepenuhnya tidak diserahkan kepada blibli.com. Per tanggal 16 Agustus 2018, kiostix.com baru meminta bantuan kepada blibli.com untuk mengontrol penjualan secara online, tetapi tidak untuk offline atau penjualan di tempat venue pertandingan.
“Yang diserahkan seluruhnya kepada kami hanya penjualan secara online melalui situs. Kalau penjualan offline itu masih dipegang oleh kiostix.com,” kata Lani pada Tirto, Minggu (19/8/2018).
Repons Inasgoc
Sekretaris Jenderal Inasgoc Eris Heryanto mengatakan, dirinya belum mengetahui soal adanya tiket ganda pada pembukaan Asian Games kemarin. Ia berharap masyarakat bisa mengadukan masalah tersebut langsung kepadanya untuk diinvesitigasi lebih jauh.
“Seharusnya tidak mungkin, karena itu sudah memakai sistem hologram, jadi tidak ada yang ganda. Kalau memang ada, beritahu saya,” kata Eris saat dikonfirmasi Tirto.
Eris belum bisa mencari solusi masalah tersebut karena sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi terkait tiket ganda ini.
Selain itu, Eris memastikan, prosedur untuk tiket pada penutupan Asian Games nanti standar yang digunakan masih sama seperti saat pembukaan.
Hingga artikel ini ditulis, Tirto masih mencoba menghubungi ketua divisi penjualan tiket Asian Games, Sarman Simanjorang, tetapi belum mendapat jawaban.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz