tirto.id - Perum Bulog mempersiapkan beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) premium di seluruh pasar. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menuturkan, beras tersebut dijual Rp47 ribu per 5 kilogram.
Langkah tersebut dilakukan untuk menstabilkan harga. Dia merinci, beras saat ini masih mahal di kisaran Rp15.050 per kilogram dan beras medium di posisi Rp13.500 per kg.
"Kita lihat sandiri harga beras masih tinggi ya, cukup mahal. Tapi ada pilihan, sekarang kita sudah menyiapkan, sekarang masyarakat bisa dapat beras dari bulog, dari SPAP ini, ada di seluruh pasar, jadi berasnya beras premium, harganya murah, satu kantong itu Rp 47.000, 5 Kg," kata Budi Waseso saat melakukan Grebek Pasar di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (28/02/2023).
Buwas begitu sapaan akrabnya menuturkan, saat ini Bulog tidak lagi mendistribusikan beras dalam bentuk eceran. Alasanya karena sering memicu harga di lapangan akan meningkat.
"Karena pengalaman yang sudah-sudah dikala kita mendistribusikan dengan 50 kg atau dengan bentuk curah apalagi sekarang beras bulog premium pasti jadinya harganya mahal di lapangan," bebernya.
Lebih lanjut, Budi mengingatkan kepada masyarakat akan tidak melakukan belanja berlebihan karena rasa panik (panic buying). Sebab, pemerintah kata Budi sudah menyediakan stok beras di pasaran.
"Tapi ingat, tidak untuk menimbun atau membeli banyak-banyak, dan jangan sampai ada panic buying. Karena, ketersediaan ada, jadi jumlahnya stok ada jadi tidak usah takut gitu ya," ungkapnya.
Sementara itu, pemerintah juga akan mengambil langkah impor jika stok beras menipis di pasaran.
"Dan nanti yang menghitung neraca pangan kebutuhan secara nasional ini pak Arief ya. Nanti begitu ketemu harganya banyak dari produksi sama kebutuhannya bila mana itu dirasa nanti kemungkinannya akan kurang seperti sekarang menghadapi el nino, pasti pak Arief akan mengambil langkah dan menugaskan Bulog untuk impor," pungkasnya.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin