tirto.id - Eliza Mardian, Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic atau CORE menilai, harga komoditas beras naik disebabkan musim gadu atau musim tanam yang tidak ada pengairannya dan mengandalkan air hujan. Menurutnya, hal itulah yang menyebabkan harga beras kian naik beberapa hari yang lalu.
"Kalau secara pola memang harga beras akan cenderung naik pada musim gadu. Karena, memang produksi padi pada musim gadu atau musim kedua akan lebih sedikit dibandingkan musim panen raya," ucap Eliza saat dihubungi Tirto, Jakarta, Minggu (27/8/2023).
Eliza menambahkan selain terjadinya musim gadu, harga beras yang naik juga diperparah oleh dampak El Nino yang terjadi saat ini. Alhasil produksi padi menurun.
El Nino merupakan fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik.
"Ditambah lagi sekarang ada El Nino berpotensi menurunkan produksi. El Nino akan mengeskalasi penurunan produksi. Akibatnya, harga akan naik karena supply turun sementara demand relatif tetap atau bahkan bisa bertambah," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau harga sejumlah harga bahan pokok di Pasar Brahrang, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (25/8/2023). Usai pemantauan, Jokowi menilai harga pangan masih dalam kondisi terkendali. Ia membandingkan harga pangan di Brahrang dengan daerah lain.
"Saya lihat harganya baik. Tadi kayak bawang merah ada yang Rp20 ribu, ada yang Rp22 ribu. Saya kira harga itu baik karena di Jawa saya ingat Rp24 (ribu) sampai Rp26 (ribu). Baik, harganya baik, di Jawa Rp24-26 (ribu), di sini Rp20-22 (ribu) kan baik," tutur Jokowi.
Jokowi mengakui bahwa ada kenaikan harga pangan beras premium. Namun, harga daging ayam dinilai sudah membaik.
"Beras ada kenaikan sedikit di premium, tapi tadi yang saya cek yang premium. Ayam juga baik di sini harganya Rp24-26 (ribu), bagus," ucap Kepala Negara.
Mengutip data Bank Indonesia (BI), harga beras kualitas medium 1 mengalami kenaikan Rp50 per kilogram atau sekitar Rp13.750. Sementara itu, beras kualitas super 1 naik Rp100 per kilogram menjadi Rp15.050.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut antara lain Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Binjai Amir Hamzah.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat