Menuju konten utama

Fakta Rumah Ketua KPPS Dibom di Pamekasan, Berkaitan Pemilu?

Pelemparan bom di rumah Ketua KPPS terjadi di Pamekasan, Senin, (19/2/2024). Simak fakta lengkap.

Fakta Rumah Ketua KPPS Dibom di Pamekasan, Berkaitan Pemilu?
IIlustrasi bom. FOTO/istockphoto

tirto.id - Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 dibom orang tak dikenal di Pamekasan, Madura, pada Senin, (19/2/2024).

Kasus pelemparan bom terjadi di sebuah desa yang terletak di Pamekasan, Provinsi Jawa Timur. Kejadian hanya berjarak tidak sampai sepekan pasca pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024.

Rumah Ketua KPPS, Husairi, 52 tahun, menjadi korban pelemparan bahan peledak oleh orang tak dikenal. Sontak, peristiwa ini mengagetkan publik hingga dikait-kaitkan dengan Pemilu 2024.

Sejumlah fakta lantas berhasil dikumpulkan dari peristiwa rumah Ketua KPPS yang dibom di Pamekasan.

Daftar Fakta Rumah KPPS Dibom di Pamekasan

Berikut adalah daftar fakta-fakta tentang rumah Ketuas KPPS dibom di Pemekasan:

1. Waktu & Lokasi

Peristiwa ledakan bom ini terjadi pada hari Senin, 19 Februari 2024, dini hari, sekitar pukul 03.45 WIB.

Lokasi rumah Husairi terletak di Dusun Timur RT 01, RW 03, Desa Nyalabuh Daya, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur.

2. Pelaku Melempar Bom

Berdasarkan keterangan Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Suguhiarto, orang tak dikenal sengaja melemparkan sebuah bom di depan rumah Husairi. Pelaku langsung melontarkan bahan peledak ketika melintas di depan kediaman korban.

"Bahan peledak itu dilempar oleh orang tak dikenal saat melintas di depan rumah korban," tutur Sri Suguhiarto, dikutip Antaranews.

3. Husairi Tidak Di Rumah

Pada saat kejadian, Husairi justru sedang tidak berada di rumahnya. Ia saat itu masih di rumah salah satu tetangga yang berlokasi tidak terlalu jauh.

"Saat kejadian, korban sedang tidak di rumah. Husairi berada di rumah satunya yang letaknya berdampingan," lanjut Sri Suguhiarto.

4. Rumah Husairi Rusak

Pasca pelemparan bom, rumah Husairi seketika mengalami rusak besar. Efek yang diakibatkan bom ternyata cukup dahsyat.

Dinding rumah rusak. Pintu, kaca jendela depan dan samping turut hancur. Bom juga mengenai lemari kayu yang berada di ruang tengah.

Tak hanya itu, tempat tidur Husairi beserta plafon bagian depan rumah turut mengalami kerusakan.

5. Husairi Ketua KPPS TPS 06

Selama pelaksanaan Pemilu 2024, Husairi menjabat Ketua KPPS TPS 06. TPS ini berlokasi di Dusun Timur, Desa Nyalabu Daya, Kecamatan Pamekasan.

Hingga saat ini, belum diketahui keterkaitan antara ledakan bom dengan profesi korban selaku Ketua KPPS TPS 06.

6. Bom Berjenis Bondet

Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur lantas ikut menerjunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa teror tersebut.

Polda Jatim menurunkan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob. Mereka membantu petugas Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto mengatakan bom yang dilemparkan ke rumah Husairi termasuk berjenis bondet alias bom ikan.

"Bom yang dilemparkan ke rumah Kusairi (52) tersebut, merupakan bom ikan sejenis bondet," ucap Imam Sugianto.

7. Pelaku & Motifnya

Aparat keamanan masih memburu pelaku dan mendalami motif pelemparan bom ke rumah Husairi. Jajaan Polda Jawa Timur saat ini sedang bekerja keras guna mengunggap motif kejadian tersebut.

"Mudah-mudahan motif sama pelaku yang sedang didalami sama tim dalam waktu tidak terlalu lama, mudah-mudah dapat kita ungkap, doakan saja," kata Imam.

"Biarkan tim penyidik Polda Jatim me-back up Polres Pamekasan. Tim sedang bekerja kita tunggu saja," tegasnya.

8. Jumlah Korban

Peristiwa pelemparan bom di rumah seorang Ketua KPPS itu dipastikan tidak sampai menelan korban. Tidak ditemukan korban baik luka-luka maupun meninggal dari kejadian yang cukup mengagetkan banyak kalangan pasca pemungutan suara Pemilu 2024.

Baca juga artikel terkait RUMAH KETUA KPPS DIBOM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra