tirto.id - Penyebab penyakit kusta adalah infeksi bakteri Mycobacterium leprae.
Sementara itu, gejala yang muncul apabila seseorang terinfeksi penyakit ini seperti muncul bercak kulit berwarna terang atau merah hingga mati rasa pada tangan dan kaki.
Kemudian, dalam sebuah postingan media sosial Facebook baru-baru ini dinyatakan bahwa wabah cacar monyet dan kusta sama.
Lalu, apakah cacar monyet dan kusta benar-benar penyakit yang sama?
Kusta merupakan salah satu dari beberapa penyakit dengan penyebaran luas di dunia. Menurut catatan World Health Organization (WHO), sekitar 208.000 orang di dunia hingga saat ini telah terinfeksi penyakit tersebut. Sebagian besar penyintas kusta terdapat di wilayah Afrika dan Asia.
Kusta tergolong sebagai penyakit menular kronis yang disebabkan infeksi bakteri Mycobaterium leprae.
Bakteri jenis ini dapat berkembang biak begitu lambat dengan masa inkubasi rata-rata hingga 5 tahun.
Penyakit kusta menyerang kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernapasan bagian atas, hingga mata.
Beberapa gejala yang ditimbulkan apabila terinfeksi penyakit ini seperti luka pada kulit, muncul benjolan dalam beberapa minggu atau bulan, hinga luka kulit berwarna pucat.
Kusta juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, sehingga daya rasa lengan dan kaki menghilang serta otot menjadi lemah. Dilansir laman WHO, gejala penyakit kusta dalam terjadi mulai 1-20 tahun lamanya.
Cara Mengatasi Penyakit Kusta
Penularan penyakit kusta dapat terjadi dari tetesan hidung, mulut, hingga kontak dengan pengidapnya.
Situs Healthline menuliskan bahwa WHO telah mengembangkan terapi multiobat pada 1995 silam untuk mengobati penyakit kusta.
Selain itu, telah tersedia beberapa antibiotik yang dapat digunakan membunuh bakteri penyakit kusta sebagai berikut:
- Dapsone (Aczone)
- Rifampin (Rifadin)
- Clofazimine (Lamprene)
- Minocycline (Minocin)
- Ofloxacin (Ocuflux)
Isu Terbaru Penyakit Kusta Disamakan Cacar Monyet
WHO pada 23 Juli 2022 lalu telah menetapkan Wabah monkeypox (cacar monyet) sebagai Darurat Kesehatan Global.
Penetapan ini didasarkan pada penyebaran penyakit cacar monyet yang cepat. Hanya butuh waktu sekitar 2 bulan, cacar monyet mampu menyebar ke beberapa negara.
Kemudian, sebuah isu miring melalui postingan di sosial media Facebook baru-baru ini menggegerkan publik. Pasalnya, postingan tersebut menyatakan bahwa cacar monyet sama dengan penyakit kusta.
Website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menuliskan bahwa postingan tersebut masuk kategori hoaks.
Hal ini didasarkan pada beberapa fakta berbeda penyakit cacar monyet dan kusta.
Kusta adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae, sementara cacar monyet diakibatkan virus Monkeypox. Gejala utama penyakit kusta meliputi kerusakan saraf permanen hingga lesi pada jaringan kulit.
Sedangkan, cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan cacar air, yaitu bintil berair.
Namun, semakin bertambah parahnya penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno