tirto.id - Polres Bantul bersama sejumlah instansi yang terdiri atas Ditlantas Polda DIY, Jasa Raharja Daerah Istimewa Yogyakarta dan RSUD Panembahan Senopati Bantul serta RS PKU Bantul menyampaikan kronologi dan kondisi terkini atas kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Padukuhan Kedungbueng Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul pada Minggu (6/2/2022).
Menurut Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, kecelakaan bus Gandos Abadi dengan nomor polisi AD 1507 itu terjadi pada Minggu (6/2/2022) siang hari di saat cuaca sedang mengalami hujan.
"Menurut para saksi di lapangan saat itu kondisi medan jalan sedang hujan," katanya sebagaimana ditayangkan di kanal YouTube Polres Bantul, Senin (7/2/2022).
Ihsan mengungkapkan bahwa rombongan tersebut merupakan karyawan dari sebuah perusahaan garmen di Sukoharjo yang hendak melakukan family gathering.
"Mereka datang dari Sukoharjo untuk berwisata sekaligus melakukan family gathering, dengan tujuan Bukit Breksi, Hutan Pinus dan Pantai Parangtritis" terangnya.
Menurut keterangan para saksi kendaraan tersebut sudah tidak layak pakai, karena sempat tidak kuat saat akan menanjak di jalan perbukitan tersebut.
"Menurut para saksi, bus tersebut sempat tidak kuat saat akan menanjak jalanan bukit, bahkan sempat menurunkan penumpangnya, demi mengurangi muatan," terangnya.
Selain itu, dari keterangan penumpang yang selamat, sang sopir bus sempat mengalami kepanikan dan terlihat ada upaya untuk menggunakan hand grip dan memainkan persneling gigi.
"Kami sempat meminta kepada seorang penumpang yang duduk tepat di samping sopir dan melihat sopir bus sempat panik mengganti persneling gigi sehingga memunculkan indikasi rem bus dalam keadaan tidak berfungsi atau blong," jelasnya.
Pihak Polres Bantul juga mencurigai bahwa kerusakan bus sudah terjadi dari awal perjalanan. Karena bus pariwisata itu tertinggal dengan rombongan lainnya dalam jarak yang cukup jauh.
"Rombongan itu membawa dua kendaraan, namun bus ini tertinggal cukup jauh saat dalam perjalanan, sehingga menjadi indikasi bahwa kapasitas bus tidak layak untuk digunakan," ungkapnya.
Update Kondisi Terkini Korban Kecelakaan Bus: 13 Meninggal Dunia
Akibat kejadian tersebut, 13 orang meninggal dunia dan lainnya mengalami luka ringan dan sedang.
"Untuk korban luka dirawat di 3 rumah sakit berbeda yaitu RSUD Panembahan Senopati Bantul, RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan RS An Nur Hidayah Bantul," terangnya.
Dari keterangan para dokter, sebagian besar korban mengalami luka di bagian kepala akibat benturan bus saat menabrak tebing Bukit Bego.
"Sebagian besar korban mengalami luka di kepala," terangnya.
Pihak Polres juga menerjunkan tim Inafis untuk mengidentifikasi sejumlah jenazah yang masih belum diketahui identitasnya.
"Ada 4 jenazah yang belum diketahui identitasnya, dan masih dalam olah forensik oleh tim Inafis," ujarnya.
Dari 13 jenazah, salah satunya adalah sopir bus yang bernama Feriyanto (35), dan sempat menjalani perawatan di RS PKU Bantul.
"Menurut keterangan para saksi, sopir sempat keluar dari bus dan kondisinya masih hidup saat di lokasi, dan kemudian meninggal saat menjalani proses perawatan," ucapnya.
Adapun kondektur masih menjalani perawatan karena mengalami luka dan belum dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Ada dua kondektur di bagian depan dan belakang yang saat ini menjalani perawatan. Kami masih menunggu mereka sembuh baru kami mintai keterangan," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, Polres Bantul tidak menutup kemungkinan akan menetapkan pemilik bus sebagai tersangka atas kejadian kecelakaan maut ini.
"Kami masih mendalami kasus ini dan nanti akan meminta keterangan kepada pemilik bus, jika ditemukan adanya kelalaian maka tidak menutup kemungkinan menjadi tersangka,"ujarnya.
Jaminan Asuransi Korban
Humas PT Jasa Raharja Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, Agus Suryanto, menyampaikan bahwa seluruh korban baik yang meninggal atau pun terluka akan mendapat jaminan baik berupa santunan atau biaya perawatan.
"Kami telah memberikan guarantee letter kepada 3 rumah sakit untuk biaya perawatan, dan yang meninggal akan kami berikan biaya santunan kepada keluarga korban," jelas Agus.
Pihak Jasa Raharja DIY akan berkoordinasi dengan Jasa Raharja Surakarta dan Sukoharjo dalam proses pemberian santunan.
"Karena kami terikat regulasi terkait lokasi, nanti akan kami koordinasikan dengan Jasa Raharja Surakarta dan Sukoharjo sesuai dengan domisili pelaku," ujarnya.
Evaluasi Kecelakaan
Wadir Lantas Ditlantas Polda DIY akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait peristiwa kecelakaan ini. Salah satunya adalah dengan menurunkan Tim Traffic Accident Analysis agar menghasilkan pemeriksaan yang komprehensif.
"Kami akan menurunkan Tim Traffic Accident Analysis untuk menyelidiki agar bisa memberikan penjelasan secara saintifik dan memberikan gambaran secara animasi, sehingga bisa menjadi bahan evaluasi bersama stakeholder terkait ke depannya," terangnya.
Selain itu, pihak Korlantas Polri juga akan ikut terjun untuk ikut mengevakuasi kecelakaan maut tersebut.
"Pihak Korlantas Polri akan melakukan inspeksi dan audit supaya hasil lebih komprehensif, dan terkait kecelakaan ini," terangnya.
Pihaknya juga akan menutup jalan tersebut dan mengalihkannya ke jalan lain apabila hendak melakukan pariwisata di daerah Bantul terutama destinasi pantai.
"Jalan ini kami tutup sementara karena sudah terjadi kecelakaan dua kali di lokasi yang sama," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri