tirto.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fahri Hamzah mengatakan sikap partai politik (parpol) yang sering meminta setoran ke para anggotanya merupakan akar dari kebobrokan politik di Indonesia saat ini.
"Partai di mana-mana minta setoran. Pas didirikan bilang, nanti tiap anggota akan disumbang Rp1 miliar saat akan nyalon. Tapi jelang pemilihan malah anggota disuruh nyumbang," kata Fahri dalam sesi diskusi bersama alumni Universitas Andalas di Padang, Jumat (20/5/2016).
Fahri juga mengatakan bahwa hal tersebut merupakan masalah utama yang menjadikan negara Indonesia tidak bisa terbebas dari persoalan korupsi.
"Ini adalah akar korupsi yang sering abai dilihat oleh pemerintah. Saya dan rekan-rekan politisi kalau mau Pemilu selalu kuras tabungan, jual harta semua tanah dan lain-lain. Begitu tidak terpilih, tetangga bilang, wah, kasihan ya. Tapi kalau terpilih, baguslah, nanti juga dia balik modal. Artinya kan kita disuruh korupsi," katanya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah juga meminta kepada parpol untuk tidak memasuki kampus dan jika hal itu terjadi, maka akan menghilangkan kenetralan akademisi terutama dalam mengkaji permasalahan politik.
"Justru kampus selalu bersifat netral untuk mengkaji segala permasalahan politik bukan untuk memihak pada satu kubu parpol," kata Fahri.
Fahri mengatakan, akademisi dan mahasiswa harus dibiarkan mengembangkan pemikirannya. Dan partai politik, kata dia, tidak boleh mengintervensi. Sebab, intervensi dari parpol dapat merusak kenetralan kampus sebagai lembaga penengah bila terjadi persoalan politik.
"Dari kampus lah solusi pada persoalan politik dapat dipecahkan dan ini perlu dihormati," kata dia. (ANT)
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz
