tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon merespons tertangkapnya terduga pelaku hoaks surat suara, BBP, pada Selasa (8/1/2019) kemarin. Ia menegaskan nama BBP tidak terdaftar sebagai relawan Prabowo-Sandiaga.
"Saya kira tidak ada tuh nama relawan kami yang terdaftar atas nama itu atau organisasinya," katanya di kompleks DPR RI, Rabu (9/1/2019) pagi.
Ia menilai bahwa masyarakat harus mulai memilah informasi yang akurat dan tidak serta merta menuding sebagai relawan Prabowo-Sandi.
"Saya kira tidak ada, yang sudah kita telusuri tidak ada atas nama itu. Kami sampaikan bahwa selama ini kami yang dirugikan dalam banyak hal, termasuk isu-isu penegakan hukum," katanya.
Fadli mengatakan selama ini hukum selalu tajam ke kubu Prabowo tapi tumpuk ke kubu Jokowi selama kampanye berlangsung.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengatakan terduga pelaku penyebar hoaks surat suara tercoblos, BBP, tak terdaftar dalam relawan BPN.
Ferdinand juga memastikan organisasi relawan yang dipimpin BBP yakni Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo Subianto tak terdaftar sebagai organisasi relawan di BPN Prabowo-Sandi.
Bareskrim Mabes Polri menangkap terduga penyebar hoaks atau kabar bohong soal tujuh unit kontainer berisi surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos di Jakarta Utara.
Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap BBP pada Senin (7/1/2019), sekitar pukul 02.30 WIB di rumah yang beralamat di Dukuh, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
BBP diduga berperan sebagai pembuat (creator) dan yang memviralkan (buzzer) rekaman suara di media sosial dan grup WhatsApp soal hoaks adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos.
“Ia mencoba melarikan diri, tim Siber Polri mencoba mengikuti ruang gerak BBP. Akhirnya ia berhasil ditangkap di Sragen,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo ketika dihubungi, pada Selasa (8/1/2019).
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri