Menuju konten utama

Fadli Zon Nyatakan Dukungannya Terhadap Reuni Aksi 212

Menurut Fadli, umat Islam berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia, jadi tidak seharusnya ada prasangka dan diskriminasi aksi yang digelar umat Islam.

Fadli Zon Nyatakan Dukungannya Terhadap Reuni Aksi 212
Ilustrasi. Massa aksi 212 jilid dua memenuhi jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR, Selasa (21/2/2017). Tirto.id/Adrian Pratama Taher

tirto.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap gerakan akbar para umat Islam yang memperjuangkan keadilan kemakmuran bagi seluruh umat. Hal itu disampaikannya dalam orasi di Reuni Aksi 212 di Monumen Nasional (Monas).

"Kegiatan ini dilindungi secara konstitusional, yang dilindungi undang-undang yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk berkumpul dan menyatakan pendapatnya," ujar Fadli di tengah kerumunan umat Islam dengan berbagai bendera keislaman di Monas, Jakarta pada Sabtu (2/11/2017).

Menurutnya mereka yang melarang dan berprasangka soal kegiatan ini tidak mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia. Lantaran, kemerdekaan Indonesia lahir dari kekuatan konsolidasi para tokoh pejuang yang beragama Islam, seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan sebagainya.

"Umat Islam yang diakui seluruh dunia yang punya pengaruh dan keteladanan tiada duanya. Kalau ada yang selalu berprasangka buruk kepada umat Islam, melarang ceramah berati tidak mengerti sejarah. Perjuangan para pejuang bangsa dimulai dari ceramah," ungkapnya.

Ia pun meyakinkan gerakan umat Islam ini tidak berniat menjatuhkan NKRI. Ia kemudian menyebut Muhammad Natsir yang sempat menjadi Perdana Menteri Indonesia, berkontribusi dalam kemerdekaan dengan perspektif Islamnya.

"Para pemimpin harus tahu umat Islam ada kontribusi besar. Tidak perlu dipertentangkan dengan Pancasila," ujarnya.

Kegiatan yang menyangkut umat Islam dipastikannya damai. Hal ini menurutnya sudah terbukti dengan berlangsungnya Aksi 212 pada tahun lalu dengan peserta jutaan dari berbagai penjuru wilayah.

"Tidak perlu ditakuti, diancam dan didiskriminalisasi karena usaha itu pasti nantinya akan berbalik dengan sendirinya. Hukum jangan mengabdi pada kepentingan politik dan penguasa yang diskriminatif," ungkapnya.

Fadli menyampaikan kehadirannya saat ini karena memahami bahwa umat Islam di Indonesia pasti cinta persatuan dan benci perpecahan. Ia pun menyatakan diri untuk bergabung dalam tujuan gerakkan ini.

"Para ulama memberikan keanjuran baik, makanya saya hadir. Kita berjuang bersama-sama untuk Indonesia adil dan makmur. Bukan hukum yang memihak penguasa saja," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, ulama-ulama juga berorasi dan menyatakan pembelaan terhadap Buni Yani. "Tidak ada Buni Yani, tidak ada gerakan ini. Tidak ada Buni Yani, Ahok masih jadi Gubernur," ucap para ulama.

Di sela orasi yang disampaikan oleh ulama-ulama, hadir pula musisi Ahmad Dani yang menyumbang suara dalam menyanyikan mars aksi bela Islam.

Baca juga artikel terkait AKSI 212 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra