Menuju konten utama

Penjelasan BMKG Penyebab Gempa Guncang Brebes, Kuningan & Cirebon

Melihat aktivitasnya, maka Sesar Brebes merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai.

Penjelasan BMKG Penyebab Gempa Guncang Brebes, Kuningan & Cirebon
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Wilayah Brebes, Kuningan, Cirebon dan sekitarnya diguncang gempa tektonik, pada pagi hari ini Jumat (11/12/2020) pukul 05.51.55 WIB.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki kekuatan 4,2 SR.

Episenter terletak pada koordinat 7,07 LS dan 108,87 BT tepatnya di darat pada jarak 28 km arah baratdaya Brebes, Jawa Tengah pada kedalaman lima kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas Sesar Brebes," kata Daryono.

Ia menambahkan, jalur Sesar Brebes ini di peta terletak pada sebelah barat daya Kota Brebes yang struktur sesarnya memanjang sekitar 22 kilometer berarah barat-timur, memiliki magnitudo tertarget 6,5. Sesar ini merupakan bagian dari Baribis-Kendeng Fold Thrust Zone.

Dampak gempa berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Brebes, Kuningan, dan Cirebon dengan Skala Intensitas II-III MMI yaitu guncangan dirasakan seakan akan ada truk berlalu. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan bangunan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.

Daryono juga mengatakan, tidak sekali ini saja wilayah Brebes dan Kuningan diguncang gempa. Pada 13 Juli 2013 wilayah Brebes dan Kuningan pernah diguncang gempa berkekuatan 4,7 yang dipicu oleh Sesar Brebes.

Guncangan dirasakan di Brebes dalam skala intensitas III MMI, Sedangkan di Kecamatan Cibingbing dan Kecamatan Bantarkawung intensitasnya mencapai mencapai IV MMI.

Dampak gempa saat itu tercatat ada 36 jiwa atau 9 kepala keluarga yang terdampak gempa, 2 rumah rusak berat di Dukuh Sindangsari dan Kastori, sedangkan 7 rumah rusak ringan di Dukuh Pasir Salem. Pusat gempa saat itu berada diperbatasan antara Kecamatan Cibingbing Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Selain data gempa tersebut, katalog gempa Jawa juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Brebes dan Kuningan pernah terjadi gempa akibat aktivitas sesar aktif pada 21 Oktober 1931, 16 Juni 1971, dan 4 Februari 1992 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.

Jika mencermati aktivitas kegempaan di zona Sesar Brebes tampak bahwa sesar ini masih sangat aktif, yang tampak dari seismiaitas dan catatan sejarah kegempaannya. Melihat aktivitasnya, maka Sesar Brebes merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai, karena aktivitas gempa dengan kekuatan di bawah 5,0 jika kedalamannya sangat dangkal dapat menimbulkan kerusakan.

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH