Menuju konten utama

ESDM Akui Proyek Konversi Kompor LPG Antisipasi Oversupply Listrik

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengakui proyek konversi LPG ke listrik merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi kelebihan pasokan/ oversupply listrik PT PLN.

ESDM Akui Proyek Konversi Kompor LPG Antisipasi Oversupply Listrik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (kiri) memberikan paparannya saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/8/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui proyek konversi LPG ke listrik merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi kelebihan pasokan/ oversupply listrik PT PLN (Persero).

"Menyalurkan oversupply. Kalau oversupply harus bayar take or pay, ini kan beban" kata Arifin, Kamis (23/9/2022).

Dia menjelaskan, program kompor listrik ditujukan untuk meningkatkan permintaan akan listrik. Jika demand nantinya naik, serapan listrik pun bisa meningkat. Di sisi lain program kendaraan listrik juga tengah mendorong oleh pemerintah untuk mengantisipasi kelebihan produksi listrik.

"Ini uji coba, sekarang motor listrik didorong supaya bisa masuk. Nanti tinggal respons dari pasar, kalau pasar ini responnya bagus otomatis demand-nya juga naik," bebernya.

Sementara itu, PT PLN (Persero) mengungkap kelebihan pasokan atau oversupply listrik mencapai 6 hingga 7 gigawatt (GW) akhir tahun ini. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan oversupply mencakup seluruh Indonesia.

"6-7 (GW) lah. 6 GW kalau akhir tahun ini. Yang (tahu) persis kan di PLN," kata dia di Gedung DPR, Kamis (22/9/2022).

Sebelumnya, ESDM mendapat pagu anggaran sebesar Rp5.527.868.429 dalam Rapat Kerja di Gedung DPR RI. Angka tesebut meningkat Rp404.400.000.000 dari usulan Pemerintah yang disampaikan sebelumnya sebesar Rp5.123.468.429. Tambahan anggaran tersebut sepenuhnya digunakan untuk infrastruktur bagi masyarakat.

Adapun di tahun 2023, anggaran kegiatan infrastruktur disetujui sebesar Rp1,67 Triliun dan akan digunakan di antaranya untuk pembagian konverter kit bagi nelayan sebanyak 20.000 paket, konverter kit untuk petani sebanyak 30.000 paket, dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 83.000 rumah tangga miskin.

Kemudian pembangunan 12 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu dan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Selain itu, anggaran infrastruktur juga digunakan untuk membiayai pembangunan 31.075 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS), 7.500 Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL), dan 680.000 Modern Clean Energy Cooking Services.

Baca juga artikel terkait KONVERSI KOMPOR LISTRIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin