Menuju konten utama

Epidemiolog Yakin Kasus COVID Tetap Terkendali usai Mudik 2022

Epidemiolog memperkirakan kasus COVID-19 di Indonesia tetap landai usai cuti bersama dan libur Lebaran 2022.

Epidemiolog Yakin Kasus COVID Tetap Terkendali usai Mudik 2022
Tenaga kesehatan menyiapkan ruang isolasi COVID-19 di RSUD Indramayu, Jawa Barat, Selasa (22/2/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

tirto.id - Indonesia tak perlu cemas menghadapi potensi lonjakan kasus COVID-19 seusai cuti bersama 2022, jika tingkat imunitas penduduknya sudah tergolong tinggi. Hal itu dikatakan Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono.

“Kalau tingkat imunitas penduduk sudah tinggi, sebenarnya tidak perlu cemas akan terjadi lonjakan,” kata Pandu kepada Tirto, Senin (9/5/2022).

Menurut dia, kalau pemerintah dan masyarakat percaya tidak akan ada lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit (hospitalisasi) dan tidak ada kasus kematian akibat virus menular tersebut, semestinya tak perlu repot melakukan antisipasi.

“Kalau percaya tidak ada lonjakan hospitalisasi dan kematian, kenapa diantisipasi?” tanya Pandu.

Akan tetapi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 sesudah cuti bersama ini, dia tetap mengatakan bahwa tidak akan berdampak buruk pada hospitalisasi dan kasus kematian akibat COVID-19. Menurutnya, kasus COVID-19 akan tetap melandai di Tanah Air.

“Tidak apa-apa, varian yang ada kan masih Omicron, tidak ada dampak buruk pada hospitalisasi dan kematian yang sekarang sudah sangat rendah. Akan tetap landai,” ujar Pandu.

Dia berharap kasus COVID-19 di Indonesia tetap terkendali sesudah cuti bersama ini. Serta dia menilai mudik 2022 dan cuti bersama tak terlalu berpengaruh.

“Tetap terkendali. Mudik dan liburan panjang tidak banyak berpengaruh,” tutur Pandu.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 227 pada Minggu (8/5/2022). Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 218. Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 235 pada kemarin, sehingga total kasus aktif yang ada sampai kemarin sebanyak 6.192 orang.

Secara kumulatif total angka COVID-19 sejak 2 Maret 2020 hingga kemarin sebanyak 6.048.431. Penambahan juga terjadi dalam kasus kematian sebanyak 10 orang. Jumlah ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yaitu 14. Secara kumulatif total kematian akibat COVID-19 sebanyak 156.381.

Tidak ada penambahan vaksinasi dosis pertama, sehingga total kumulatif masih sebanyak 199.346.528. Penambahan vaksinasi dosis kedua ada sebanyak 9.823, secara kumulatif masyarakat yang sudah divaksin untuk dosis kedua mencapai 165.641.991.

Kemudian ada kenaikan jumlah masyarakat yang melakukan vaksin dosis ketiga per kemarin mencapai 14.230 orang, sehingga angka kumulatif masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi dosis ketiga mencapai 41.004.944. Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 208.265.720.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Fahreza Rizky