Menuju konten utama

Epidemiolog Prediksi COVID-19 Terus Naik Menyasar Kelompok Rentan

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman memprediksi kenaikan kasus COVID-19 berlangsung 1-2 bulan ke depan.

Epidemiolog Prediksi COVID-19 Terus Naik Menyasar Kelompok Rentan
Sejumlah guru dan lansia menerima suntikan vaksin COVID-19 dii Lippo Malls Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Sejumlah epidemiolog memprediksi kasus COVID-19 di Indonesia akan terus menaik beberapa waktu ke depan. Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan kenaikan kasus infeksi virus Corona setidaknya berlangsung 1-2 bulan ke depan.

"Tapi tentu ini berbeda dengan waktu [varian] Delta, ya. [Saat ini] hanya pada kelompok-kelompok yang rawan, populasi berisiko tinggi seperti lansia, komorbid, atau pun yang cakupan vaksinasinya masih minim, itu yang berbahaya,” kata Dicky saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (22/6/2022).

Dicky memprediksi puncak kenaikan kasus COVID-19 akan terjadi pada Agustus 2022. Namun, hal itu tergantung bagaimana pemerintah memitigasi hal lonjakan tersebut.

“Dan kalau bicara potensi kenaikan, sekali lagi saat ini kita akan melihatnya mungkin akan lebih lambat, paling cepat itu akhir Juli menurut saya. Karena ini akan bersikulasi dulu di kalangan atau penduduk yang memiliki imunitas,” sambung Dicky.

Hal senada juga disampaikan Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono. Ia memprediksi lonjakan kasus COVID-19 terjadi pada pertengahan Juli 2022.

“Tapi ramalan itu [akan terjadi] kalau kita enggak berbuat apa-apa,” ujar Pandu kepada reporter Tirto, Rabu (22/6/2022).

Menurut Pandu, pemerintah dapat menekan penyebaran COVID-19 dengan meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster).

"[Saat cakupan vaksinasi ditingkatkan] akan berbeda hasilnya di pertengahan Juli itu," kata dia.

Sementara Epidemiolog dari FKM UI lainnya, Iwan Ariawan mengatakan lonjakan kasus COVID-19 Indonesia salah satunya disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

“Varian Omicron BA.4 dan BA.5 memang sudah ada transmisi lokal di Indonesia, jadi kasus memang akan bertambah. Yang penting hospitalisasi dan [angka] kematian tetap dijaga rendah,” kata Iwan kepada reporter Tirto, Rabu (22/6/2022).

Penambahan kasus COVID-19 harian di Indonesia lebih dari seribu kasus secara berturut-turut selama 6 hari terkhir.

Satgas Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 1.985 atau hampir 2.000 pada Rabu (22/6/2022). Jumlah ini lebih banyak dari hari sebelumnya yaitu 1.678.

Satgas COVID-19 juga mencatat kasus positif mingguan di Indonesia naik 105 persen. Kasus COVID-19 naik dari 3.688 pada minggu lalu menjadi 7.587 pada minggu ini. Penambahan itu juga berpengaruh pada kasus aktif yang ikut meningkat dari 4.734 minggu lalu menjadi 8.594 pada minggu ini.

Baca juga artikel terkait LAJU KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan