tirto.id - Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mendorong pemerintah untuk menggelar program vaksinasi dosis keempat bagi masyarakat di Indonesia.
“Kita harus mempercepat pemberian dosis tiga dan empat khususnya pada kelompok rawan. Mau enggak mau harus dikejar saat ini untuk dosis keempat,” kata Dicky saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (22/7/2022).
Dicky menuturkan vaksin dosis keempat diberikan kepada kelompok masyarakat berisiko tinggi, seperti lanjut usia (lansia), memiliki komorbid, serta petugas pelayanan publik. Vaksin dosis keempat disuntikkan bagi orang yang menerima dosis ketiga lebih dari 4 bulan.
“Karena data menunjukkan bahwa pemberian keempat ini khususnya pada kelompok rawan, lansia, komorbid itu memberikan proteksi perlindungan 64 persen dari potensi masuk rumah sakit. Dan 72 persen proteksi dari kematian, ini untuk kelompok rawan,” kata dia.
Menurut Dicky, pemberian dosis keempat vaksin COVID-19 di Indonesia ini tidak mudah. Pemerintah mesti melihat ketersediaan vaksin dan mempercepat cakupan vaksinasi dosis ketiga dahulu.
“Kalau kita misalnya dosis ketiganya saja misalnya baru [diberikan] kemarin, ya bisanya nunggu, enggak mesti dikejar-kejar. Tapi pada kelompok yang rawan sekali kalau dia sudah mendapatkan dosis ketiganya lebih dari 4 bulan, ya diberi [dosis keempatnya],” ujar dia.
Pemerintah perlu memetakan siapa saja kelompok masyarakat yang berisiko dan telah mendapatkan dosis ketiga lebih dari 4 bulan yang lalu.
“Tiga bulan menurut saya terlalu kecepatan, empat bulan lah, lima bulan kelamaan. Nah ini panggil [mereka] untuk mendapatkan dosis keempat, penting sekali ya dosis keempat ini,” kata Dicky.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan