Menuju konten utama

Enam Kantong Plastik Berisi Potongan Tubuh dan Serpihan Pesawat

Humas Basarnas Suhri Sinaga menyatakan, sebanyak enam kantong plastik dari lokasi jatuhnya Lion Air, berisi potongan tubuh dan serpihan pesawat.

Enam Kantong Plastik Berisi Potongan Tubuh dan Serpihan Pesawat
Tim gabungan Basarnas dan polisi bersiaga evakuasi bersiaga mengevakuasi korban pesawat jatuh Lion Air di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kabag Humas Basarnas Suhri Sinaga mengatakan, enam kantong plastik yang dibawa jajarannya dari lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, berisi potongan tubuh dan serpihan pesawat.

“Ada enam kantong, isinya potongan tubuh dan serpihan pesawat. Untuk potongan tubuh, semua dibawa ke RS Polri. Semua ditemukan mengapung,” kata dia di Posko Utama Basarnas, di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sedangkan, barang-barang temuan akan dikumpulkan di posko dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengidentifikasi barang tersebut.

Saat ini, lanjut Suhri, pihaknya masih melakukan penyelaman di koordinat yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat. Selain itu, arus laut dan jarak pandang menjadi kendala yang dihadapi tim penyelamat.

Suhri menambahkan untuk proses pencarian korban, kondisi cuaca cerah dan tinggi gelombang mencapai 1-1,5 meter. “Hingga sore ini, proses evakuasi masih dilaksanakan,” kata dia.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menjelaskan kronologi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan dekat Tanjung, Karawang, Jawa Barat, yang sempat hilang kontak pada pukul 06.33 WIB, hari ini.

"Kronologi kejadian Lion Air JT 610 kami dapat informasi dari air traffic control jam 6.50 pagi bahwa JT 610 lost contact. Lost contact ada di atas sini, ini jaraknya dari kantor Jakarta 34 NM. Ketinggiannya kurang lebih masih 2.500-an," jelas M Syaugi, dalam konferensi pers di Kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo