tirto.id - Dalam debat perdana calon presiden (capres) yang berlangsung selama 120 menit pada hari Selasa (12/12/2023) lalu, ketiga capres (Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo) telah menyuarakan gagasannya seputar pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan Korupsi, penguatan demokrasi, hingga peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Perhatian dan perbincangan publik dalam beberapa hari terakhir tertuju ke pembahasan soal debat capres tersebut. Berbagai narasi dan klaim seputar debat capres pun bertebaran di media sosial. Salah satunya, ada klaim yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto—capres nomor urut 2—anjlok usai debat.
Akun Facebook “Danillaa” mengunggah klaim itu lewat video berdurasi 12 menit dan 17 detik dengan takarir “Elektabilitas prabowo anjlok pasca debat".
Terdapat keterangan “MENGEJUTKAN..! ANJLOK, DI PREDIKSI KALAH ELEKTABILITAS PRABOWO PASCA DEBAT” dalam unggahan itu. Thumbnail (sampul) video menampilkan foto ketiga capres dalam momen debat capres perdana di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
Sepanjang 13 hingga 14 Desember 2023 atau selama sehari tersebar di Facebook, unggahan telah menuai 24 tanda suka, 20 komentar, dan telah dilihat 575 kali.
Lantas, benarkah elektabilitas Prabowo anjlok usia debat?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tirto menonton video ini secara keseluruhan. Di menit awal, video berisi footage yang menampilkan komentar sejumlah orang tentang debat capres-cawapres dan undecided voters. Footage tersebut sama sekali tidak membuktikan klaim yang menyebut elektabilitas Prabowo anjlok usai debat.
Video juga berisi pembacaan narasi oleh narator. Tirto memasukkan kata kunci “Debat Capres Malam Ini Dinilai Bisa Pengaruhi Elektabilitas Ketiga Pasangan” ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi. Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator.
Hasilnya, kami menemukan berita Tempo berjudul “Debat Capres Malam Ini Dinilai Bisa Pengaruhi Elektabilitas Ketiga Pasangan” yang diunggah pada Selasa (12/12/2023).
Berita itu memuat pernyataan Ujang Komarudin (pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia) yang menilai debat capres dan cawapres akan bisa mempengaruhi elektabilitas masing-masing pasangan calon.
Ujang menilai, penampilan setiap kandidat dalam debat itu bisa memengaruhi kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
Secara keseluruhan, berita tersebut sama sekali tidak membuktikan klaim tentang elektabilitas Prabowo anjlok usai debat. Laporan itu justru mengutip hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di puncak dengan elektabilitas sebesar 39,3 persen.
Narator kemudian membacakan narasi yang berbeda. Tirto memasukkan kata kunci “Walau unggul di antara dua kompetitornya, elektabilitas pasangan calon presiden Prabowo Subianto, masih belum menyentuh 40 persen" (sesuai transkrip narasi yang dibacakan narator) ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan pemberitaan RMOL.ID berjudul “Kata Eep: Elektabilitas Prabowo di Bawah 40 Persen, Anies dan Ganjar Lewati 20 Persen” yang diunggah pada Selasa (12/12/2023).
Berita itu memuat pernyataan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah yang memberikan bocoran dari survei terbaru PolMark Indonesia. Eep menyebut elektabilitas Prabowo berada di bawah 40 persen, sementara Anies dan Ganjar di atas 20 persen.
Meski begitu, secara keseluruhan pernyataan Eep dalam berita tersebut sama sekali tidak menyebut klaim tentang elektabilitas Prabowo anjlok usai debat.
Tirto kemudian menelusuri asal-usul dan kebenaran isu ini ke mesin pencarian Google dengan memasukkan kata kunci “Elektabilitas Prabowo anjlok pasca debat”. Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut.
Untuk diketahui, sejak debat perdana pada Selasa (12/12/2023) hingga Kamis (14/12/2023), belum ada lembaga survei yang merilis hasil elektabilitas pasca debat.
Dari pengamatan Tim Riset Tirto, survei teranyar dilakukan oleh Indikator Politik pada tanggal 23 November—1 Desember 2023 memperlihatkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas 45,8 persen.
Ada juga survei Litbang Kompas yang diselenggarakan pada 29 November—4 Desember 2023, di mana Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas 39,3 persen.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim tentang elektabilitas Prabowo anjlok usai debat perdana.
Hingga Kamis (14/12/2023) atau dua hari setelah debat berlangsung, belum ada lembaga survei kredibel yang merilis hasil elektabilitas pasca debat.
Jadi, informasi yang menyebut elektabilitas Prabowo anjlok usai debat itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi