tirto.id - Maldini Pali dan Hendra Sandi Gunawan turut terjaring dalam penggerebekan polisi di salah satu kamar hotel di Palembang pada Kamis pagi tanggal 21 Juli 2017 lalu. Bersama seorang pemain Sriwijaya FC lainnya yakni Marco Sandy Merauje, dua mantan punggawa Timnas Indonesia U-19 itu dinyatakan sebagai terduga pelaku pemerkosaan.
"Marco, Maldini, dan Hendra sebagai terduga pelaku,” sebut Kepala Kepolisian Sektor Ilir Barat I, Kota Palembang, Komisaris Polisi Handoko Sanjaya, seperti diberitakan oleh beberapa media saat itu, termasukViva.
Ironi Terkini Maldini Pali
Tidak terlalu jelas bagaimana kelanjutan kasus dan proses hukum yang melibatkan tiga pemain Sriwijaya FC itu. Yang pasti, Maldini Pali dan Hendra Sandi Gunawan justru meninggalkan Palembang tidak seberapa lama setelah kejadian tersebut.
“Kami melepas dua pemain, yakni Hendra Sandi serta Maldini Pali, dan mendoakan yang terbaik di klub barunya nanti,” begitu cuitan Presiden Klub Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex, melalui akun Facebookresmi Sriwijaya FC pada 31 Juli 2017.
Genap 10 hari setelah diciduk polisi, Maldini Pali dan Hendra Sandi tampaknya tidak akan mengenakan jersey Sriwijaya FC lagi di sisa kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 yang hingga kini masih bergulir. Keduanya dikirim jauh ke luar Sumatera Selatan, dipinjamkan ke Persiba Balikpapan di Kalimantan Timur.
Lantas, apakah hal ini ada kaitannya dengan perkara dugaan pemerkosaan yang menjerat kedua pesepakbola muda tersebut? Pihak Sriwijaya FC membantah kendati tidak menjelaskan ending kasus tersebut, termasuk kelanjutan proses hukumnya mengingat Maldini Pali dan Hendra Sandi sempat ditetapkan sebagai terduga pelaku.
"Tidak ada sangkut-pautnya sama sekali dengan berita-berita dugaan pemerkosaan," elak Sekretaris Umum Sriwijaya FC, Achmad Haris, sebagaimana dilansir CNN Indonesia (1 Agustus 2017).
Karier Sia-sia di Usia Muda
Nama Maldini Pali dan Hendra Sandi sempat akrab bagi pecinta sepakbola tanah air. Keduanya bagian dari skuad juara Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 2013. Selain itu, mereka juga turut meloloskan skuad asuhan Indra Sjafri dari Kualifikasi Piala AFC U19 2014, termasuk mengalahkan tim kuat Korea Selatan dalam laga penentuan.
Maldini Pali diyakini bakal punya masa depan cerah. Ia diandalkan Indra Sjafri di sektor sayap kanan, kendati sempat berbagi posisi dengan Dinan Yahdian Javier. Maldini Pali melengkapi trisula lini depan Indonesia muda saat itu bersama Ilham Udin Armaiyn di sisi kiri dan Muchlis Hadi Ning Saefulloh sebagai ujung tombak.
Gagal totalnya Timnas Indonesia U-19 di putaran final Piala AFC U-19 2014 yang sangat mungkin disebabkan karena persoalan mental yang belum sepenuhnya tertata tampaknya menjadi awal suram bagi karier Maldini Pali yang pernah mencicipi akademi Leicester City di Inggris.
Baca Juga:
Rekam-jejak Maldini Pali yang memukau sempat membuat warga pecinta bola di Sulawesi Selatan girang karena PSM Makassar menggaetnya pada penghujung 2013. Ia bahkan diikat kontrak jangka panjang dengan durasi 4 tahun. Namun, yang kemudian terjadi justru di luar harapan. Pemain kelahiran Mamuju ini kesulitan menembus skuad inti tim Juku Eja.
Belum habis masa kontrak, Maldini Pali dilepas PSM karena dinilai kurang memberikan kontribusi. Ia kemudian bergabung dengan Bhayangkara FC sejak akhir 2016. Di klub milik Polri yang merekrut cukup banyak alumni Timnas U-19 itu, Maldini Pali tetap terpuruk. Ia bertahan kurang dari 3 bulan, lalu dicoret dari skuad Bhayangkara FC jelang Liga 1 Indonesia 2017 dimulai.
Sriwijaya FC pun berkenan menampung Maldini Pali sebelum akhirnya terjerat kasus dugaan pemerkosaan. Bersama Hendra Sandi, ia “dibuang” ke Persiba Balikpapan. Keduanya sama-sama pernah juara bersama Timnas Indonesia U-19 dan kini senasib-sepenanggungan sebagai pemain buangan di usia yang masih muda.
Yang Konsisten Tetap Paten
Bukan hanya Maldini Pali dan Hendra Sandi saja yang tidak mampu menjaga konsistensi sehingga meredupkan karier. Cukup banyak pemain berlabel juara bersama Timnas Indonesia U-19 di masa bakti pertama Indra Sjafri yang juga mengalami nasib serupa, bahkan lebih buruk.
Maldini Pali dan Hendra Sandi sejatinya cukup beruntung karena masih beredar di klub-klub kompetisi kasta tertinggi di tanah air kendati tidak selalu dimainkan. Nasib serupa yang kini juga dialami oleh beberapa eks Timnas U-19 lainnya macam Muchlis Hadi Ning Saefulloh, Ravi Murdianto, hingga Dinan Yahdian Javier.
Nasib Muchlis Hadi Ning Saefulloh nyaris setali tiga uang dengan Maldini Pali. Dari Timnas Indonesia U19, ia juga dikontrak jangka panjang oleh PSM Makassar sebelum dilepas ke Bhayangkara FC dan kini ditampung Semen Padang. Di semua klub profesional itu, striker utama Timnas U-19 ini sangat jarang dimainkan.
Namun, ada pula pemain jebolan Timnas Indonesia U-19 peraih juara Piala AFF U19 2013 yang kini merumput di liga lapis kedua. Sebut saja Febly Gushendra yang saat ini bermain untuk Persik Kediri, Alqomar Tehupelasury di PSPS Pekanbaru, juga Dimas Sumantri dan Dimas Drajad yang sekarang memperkuat PSMS Medan.
Memang, tidak semua mantan anggota Timnas U-19 itu yang bernasib sial, yang sempat dipuja bak pahlawan tapi kini justru menuju kegelapan. Ada beberapa pemain besutan Indra Sjafri yang hingga kini masih sangat eksis, semakin matang, dan bahkan pernah masuk skuad timnas senior.
Baca Juga:
Tengoklah Evan Dimas, I Putu Gede Juni Antara, M. Hargianto, serta Hansamu Yama Pranata, yang baru saja membela Timnas U22 di SEA Games 2017. Juga beberapa eks Timnas U19 di luar armada juara 2013, seperti Yabes Roni, Ricky Fajrin, Gavin Kwan Adsit, dan Septian David Maulana. Jangan lupakan pula Miftahul Hamdi, Ilham Udin Armaiyn, Paulo Sitanggang, hingga Rudolof Yanto Basna yang menjadi andalan klub masing-masing.
Konsistensi dan sikap menjadi dua kata kunci utama dalam perkara ini. Jika mampu merawat bakat serta menjaga sikap, talenta sepakbola mereka akan tetap terpelihara. Evan Dimas dan kawan-kawan sudah membuktikannya. Maldini Pali serta yang lain-lainnya, seharusnya, juga bisa melakukan hal serupa.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Maulida Sri Handayani