tirto.id - Mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto meninggal dunia pada Selasa, 19 Desember 2023. Dikonfirmasi Tirto, jenazah akan dimakamkan besok, 20 Desember 2023 di Makam Imogiri, Yogyakarta.
Suprajarto tutup usia pada pukul 09.08 waktu Singapura. Menurut informasi dari keluarga, beliau meninggal karena sakit yang sudah diderita selama sebulan.
Poerwaningrat, Selasa, 19 Desember 2023 pukul 09.08 Waktu Singapura. Mohon dimaafkan segala kesalahan Almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin,” kata istri almarhum, Alia Karenina dirujuk dari Antara.
Dikonfirmasi oleh Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, pemakaman jenazah akan dilaksanakan pukul 09.00 WIB.
Rencananya, almarhum Suprajarto dipulangkan dari Singapura ke Yogyakarta, Jawa Tengah, ke kediamannya di Jalan Supadi Nomor 1, Kotabaru, Yogyakarta.
Suprajarto meninggalkan seorang istri, Alia Karenina dan dua orang anak, Bryan Yoga Kusuma dan Samugraha Ditya Kusuma, beserta menantu Ghina Raida Asilia dan satu orang cucu bernama Sheralma Dinara Kusuma.
Sepak Terjang di Dunia Perbankan
Suprajarto merupakan salah satu bankir senior, dengan spesialisasi bidang UMKM. Ia adalah lulusan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta jurusan ekonomi. Ia melanjutkan S2 ke jurusan manajemen pemasaran Universitas Padjadjaran dan S3 jurusan manajemen bisnis Universitas Padjadjaran.
Mantan Wakil Direktur BNI yang sekarang menjabat Komisaris Utama Bank Jatim pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 2005-2006.
Suprajarto juga pernah dipilih untuk menjadi Pemimpin Wilayah Jakarta-Kantor Wilayah Jakarta 1 BRI pada tahun 2006-2007. Kemudian, dia sempat bertugas lama menjabat sebagai Direktur Jaringan dan Layanan BRI pada 2007 hingga 2015.
Dirinya kemudian ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Bank BRI periode 2015-2017 sebelum akhirnya terpilih sebagai Direktur Utama Bank BRI selama 2 tahun (2017-2019).
Di bawah kepemimpinan Suprajarto, BRI mengukir kinerja yang cukup cemerlang. Pada tahun 2018, BRI berhasil mencetak laba hingga Rp32,4 triliun. Dengan laba itu, BRI mempertahankan diri sebagai bank pencetak laba terbesar selama 14 tahun berturut-turut sejak tahun 2004.
Salah satu pendorong profitabilitas BRI adalah penyaluran kredit ke UMKM yang terus meningkat. Hingga tahun 2018, portofolio penyaluran kredit BRI ke sektor UMKM mencapai Rp645,7 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi hingga 76,5 persen dari total penyaluran kredit BRI.
Sayangnya, kinerja BRI pada tahun 2019 menghadapi berbagai tantangan. Meski demikian, BRI tetap mencatat pertumbuhan laba hingga 8,19% selama semester I, menjadi Rp16,16 triliun. Namun, angka pertumbuhan laba itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka 11 %.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas