Menuju konten utama

Ekonomi Tembus 5,17 Persen, Sri Mulyani: Di Atas Ekspektasi

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen pada kuartal II-2023 dalam posisi cukup baik.

Ekonomi Tembus 5,17 Persen, Sri Mulyani: Di Atas Ekspektasi
Petugas beraktivitas saat bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen pada kuartal II-2023 dalam posisi cukup baik. Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

"Ini di atas ekspektasi dari mayoritas analis pasar yang memprediksikan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh namun tidak setinggi 5,17 persen. Ini artinya cukup baik," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, APBN Kita Edisi Agustus 2023, Jumat (11/8/2023).

Bendahara Negara itu menuturkan, Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 5,17 persen jauh di atas negara-negara ASEAN lainnya. Lihat saja Filipina. Ekonomi negara tersebut hanya mampu tumbuh 4,3 persen di kuartal II-2023.

"Dan kalau kita lihat Vietnam 4,1 persen, Meksiko 3,7 persen, AS 2,6 persen dan negara-negara G20 lain seperti Arab Saudi 1,1 persen, Korea Selatan 0,9 persen, Singapura 0,7 persen dan Eropa 0,6 persen," bebernya.

Dia mengatakan, dengan pertumbuhan yang tidak merata ini menggambarkan banyak negara yang masih berjuang. Terutama untuk menjaga pemulihan atau kinerja ekonominya di tengah tren pelemahan yang sangat kuat.

"Indonesia Alhamdulillah dalam posisi yang relatif baik," pungkas dia.

Sebelumnya Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud mengatakan, kontribusi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 masih didorong oleh konsumsi rumah tangga. Distribusi dari kelompok tersebut mencapai 53,31 persen dengan andil pertumbuhan mencapai 5,23 persen.

"Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PDB," ujarnya dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Edi menjelaskan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2023 didorong oleh perayaan hari besar keagamaan serta pemberian tunjangan hari raya dan gaji ke-13. "Jadi dari sisi daya belinya ada tambahan pendapatan THR dan Gaji ke-13 yang dibayarkan pada kuartal II-2023," katanya.

Kedua dorongan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah. Kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi antara lain: transportasi dan komunikasi, pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya serta restoran dan hotel.

Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 juga didorong oleh Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 4,63 persen. Kelompok ini tumbuh positif didorong oleh pertumbuhan barang modal bangunan serta peralatan dan mesin.

Faktor pendorong lainnya yakni konsumsi pemerintah dan lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT). Keduanya masing-masing memberikan distribusi sebesar 7,51 persen dan 1,24 persen serta pertumbuhannya mencapai 10,62 persen dan 8,62 persen.

"Konsumsi pemerintah tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 10,62 persen di triwulan II-2023 ini yang didorong oleh peningkatan realisasi belanja pemerintah sementara konsumsi lembaga non profit itu tumbuh 8,62 persen," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang