Menuju konten utama

Mengurai Penyebaran COVID-19 Klaster 'Seminar Keagamaan' di Bandung

Seminar keagamaan di Bandung adalah salah satu klaster penyebaran COVID-19.

Mengurai Penyebaran COVID-19 Klaster 'Seminar Keagamaan' di Bandung
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan), memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/ama.

tirto.id - Pendeta berinisial AN mendatangi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020) lalu, dengan keluhan sesak napas. Berdasar catatan medis, Gembala 70 tahun dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sukawarna Rayon 2 Bandung itu juga pernah mengalami gangguan jantung. Ia langsung diisolasi dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona COVID-19.

Pendeta ini tak terselamatkan. Ia meninggal dunia pada Sabtu, 21 Maret 2020, pukul 9.40 pagi. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 24 Maret, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan pendeta asal Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB ini positif COVID-19.

Istri pendeta yang mengalami gejala sama juga sempat dirawat RSHS, dan ia pun tak terselamatkan. Perempuan 62 tahun ini meninggal pada Jumat 27 Maret pukul 14.15. "Meninggal positif Coronavirus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Hernawan Widjajanto, kepada media lokal Ayobandung.

Hernawan Widjajanto mengindikasikan bahwa sang pendeta adalah carrier COVID-19--membawa dan menularkan penyakit kepada orang lain. "Perkiraan kami cukup banyak [yang tertular]," kata Hernawan kepada reporter Tirto, Sabtu (28/3/2020). Penularan terjadi dalam acara Pastors Meeting yang diadakan GBI pada 3-5 Maret 2020 di Hotel Lembang Asri, KBB, Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan acara di Hotel Lembang Asri tersebut adalah satu dari empat klaster penyebaran COVID-19 di Jawa Barat, selain Musyawarah Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar di Karawang dan dua seminar di Bogor.

Pria yang biasa disapa Emil itu menyebutnya sebagai klaster "seminar keagamaan di Lembang". Ada sekitar 2.000 orang menghadiri acara tersebut.

Seluruh jemaah yang hadir pada acara di Hotel Lembang Asri itu ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan diminta segera melapor untuk melakukan rapid test. Bahkan, mantan Wali Kota Bandung itu juga meminta Polda Jawa Barat turun tangan mencari seluruh peserta acara tersebut.

Hernawan Widjajanto lantas mengatakan ada kaitan antara klaster Lembang ada klaster Bogor. Sang pendeta beserta istrinya sempat mengikuti acara serupa di Bogor pada 26 sampai 29 Februari 2020. Acara klaster Bogor ini sendiri dihadiri kurang lebih 600 orang dari 25 provinsi di Indonesia. Belakangan diketahui seminar ini juga terkait dengan beberapa kasus lain di daerah.

Berdasarkan catatan dari GBI Sukawarna, per 25 Maret 2020 terdapat delapan orang yang hadir di Hotel Lembang Asri telah dinyatakan positif COVID-19. Empat di antaranya meninggal dunia termasuk seorang dokter warga Cimahi berusia 57 tahun, tiga orang dirawat di rumah sakit, dan satu orang dirawat di rumah. Sementara seorang jemaah lain yang dikategorikan suspect telah dinyatakan sembuh.

Wakil Gembala GBI Sukawarna Daniel Arief Sugiharto mengatakan gereja bersama dinas kesehatan terus melakukan tracing terhadap orang-orang yang disebut positif dan suspect ini. Lantas ditemukan bahwa mereka juga pernah mendatangi 10 acara keagamaan lain setelah acara di Hotel Lembang Asri, yaitu:

1. Ibadah doa gembala tanggal 5 Maret di GBI Aruna

2. Pertemuan COOL 2 tanggal 6 Maret di GBI Aruna

3. Pertemuan tanggal 6 Maret di GBI Aruna

4. Menara goa 10-12 tanggal 7 Maret di GBI Regency

5. Ibadah taya tanggal 8 Maret di GBI Baranangsiang

6. Ibadah taya tanggal 8 Maret di GBI Kings

7. Menara doa persiapan pengurapan minyak tanggal 9 Maret di GBI Aruna

8. Menara doa 10-12 tanggal 10 Maret di GBI Aruna

9. Ibadah pengurapan minyak tanggal 11 Maret 2020 di GBI Baranangsiang

10. Menara doa 10-12 tanggal 14 Maret di GBI Regency

Pendeta AN juga menghadiri dua acara tersebut, yaitu pertemuan tanggal 6 Maret 2020 dan ibadah pengurapan minyak pada 11 Maret.

Lewat keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Rabu (25/3/2020), Daniel Arief meminta siapa saja yang pernah mendatangi tempat ini "segera melakukan self isolation guna memutus mata rantai penyebaran."

Menurut laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19, kasus positif di Jawa Barat per Senin 30 Maret pukul 12.30 mencapai 149. Pasien meninggal sebanyak 19 dan sembuh 9. Sementara orang dalam pemantauan ada lebih dari 5.000.

======

Informasi seputar COVID-19 bisa Anda baca pada tautan berikut:

1. Ciri-Ciri Corona & Gejala COVID-19, Apa Beda dari Flu & Pneumonia?

2. Gejala Coronavirus Selain Demam dan Batuk: Tak Mampu Mencium Bau

3. Pentingnya Jaga Jarak di Tengah Pandemi COVID-19

4. 8 Cara Mencegah Penularan Virus Corona pada Lansia

5. Cara Deteksi Dini Risiko Covid-19 Secara Online

6. Update Corona Indonesia: Daftar Laboratorium Pemeriksaan COVID-19

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Rio Apinino