tirto.id - Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Aditya Perdana mengatakan jika dukungan suporter bola sangat berpengaruh pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, sebab suporter bola memiliki massa yang solid.
"Ya, saya pikir bisa lah ada pengaruhnya karena suporter bola punya masa dan massanya solid lah," ujarnya kepada Tirto, Kamis (3/1/2019).
Apalagi, jika suporter bola yang mendukung pasangan capres dan cawapres memiliki massa sampai jutaan orang. Ia mengatakan itu merupakan hal yang luar biasa.
"Kalo massa mereka cukup banyak, ada sejuta, dua juta. Ya itu luar biasa lah buat pasangan calon dan kalo menurut saya untuk dukungan politik wajar lah," ucapnya.
Namun, Aditya menegaskan para suporter bola harus bersikap jelas dalam waktu tertentu. Misalnya jangan sampai saat menonton pertandingan bola, mereka justru berkampanye.
"Menurut saya mereka pasti sudah tahu apa yang harus dilakukan sebagai sebuah komoditas," pungkasnya
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Sepakbola Indonesia Juara (SIJ) Hendri Satrio mengatakan kalau sepakbola dan politik tidak boleh disatukan, sebab dikhawatirkan akan merusak keduanya.
Hal tersebut menanggapi kunjungan beberapa suporter Persib Bandung yang mengunjungi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019). Pada kesempatan itu, beberapa suporter Persib Bandung sekaligus menyampaikan dukungannya pada Ma'ruf Amin.
"Ya jangan disatukan lah sepakbola dan politik. Jadi kalo mau mendukung Pak Maruf tetep boleh, tapi personal, ujarnya kepada Tirto, Kamis (3/1/2019).
Hendri menambahkan bahwa dirinya belum pernah mendengar ada suporter bola yang secara keseluruhan berpolitik atau mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.
"Karena jarang terjadi dan tidak pernah ada setahu saya. Jadi yang harus kita ketahui dia memang mewakili Pendukung Persib secara keseluruhan atau hanya klaim aja," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari