tirto.id - Video perkelahian ala gladiator kembali terjadi. Kali ini melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Sukabumi. Video tersebut menyebar luas di jejaring media sosial (medsos) Facebook dan YouTube. Diduga pelaku gladiator melakukannya dibawah tekanan alumni.
"Ada dugaan, pembuat dan penyebar video tarung gladiator Sukabumi adalah penonton yang kemungkinan besar siswa senior atau para alumni kedua sekolah tersebut,” tutur Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/10/2017)
Berdasarkan keterangan, para pelaku tarung gladiator mengaku kepada pihak sekolah jika selepas zuhur mereka dijemput oleh alumni dan diajak ke suatu tempat. Sesampainya di tempat tersebut siswa diinstruksikan bertarung satu lawan satu.
"Katanya biar disebut jagoan. Anak-anak itu dipaksa, bukan atas kemauan sendiri. Kalau menolak, biasanya akan terus dijadwalkan ulang sampai yang bersangkutan tak lagi bisa menolak,” jelas Retno.
KPAI memberikan apresiasi kepada Satreksrim Polres Sukabumi Kota yang bertindak cepat untuk melakukan pengusutan, dengan memeriksa belasan siswa dari dua SMP yang diduga terlibat dalam duel ala gladiator di dalam video tersebut.
"Kami berharap agar pihak berwenang mengusut secapatnya siswa senior dan alumni yang terlibat dan menjadi biang masalah. Kepentingannya untuk memberikan efek jera sekaligus memutus mata rantai kekerasan yang terjadi," terangnya.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak cuek ketika menyaksikan kekerasan yang melibatkan anak-anak. Diperlukan peran semua pihak untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak didik, demikian papar Retno
KPAI juga mengingatkan pihak kepolisian untuk mempergunakan UU Perlindungan Anak dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) guna memproses kasus tersebut.
Penulis: Suparjo Ramalan
Editor: Yuliana Ratnasari