Menuju konten utama

Dua Terduga Teroris Ditangkap Densus di Cipayung

Setyo Wasisto menjelaskan bahwa dua orang terduga teroris itu ditangkap karena ada melakukan kontak dengan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.

Dua Terduga Teroris Ditangkap Densus di Cipayung
(Ilustrasi) petugas kepolisian melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan oleh tim Densus 88 Mabes Polri di salah satu ruko di kawasan Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (29/5). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha.

tirto.id - Dua terduga teroris di Cipayung, Jakarta Timur ditanggkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena diduga memiliki keterkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan bahwa dua orang terduga teroris itu ditangkap karena ada melakukan kontak dengan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.

"Hari ini ada dua yang ditangkap terkait pelaku bom. Mereka ada kontak dengan pelaku bom bunuh diri," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/5/2017), seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Setyo menjelaskan, seorang terduga teroris berinisial AS ditangkap oleh Densus di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. "AS ditangkap di Bambu Apus, Cipayung," kata Irjen Setyo.

Setyo menjelaskan bahwa AS diduga terlibat dalam peristiwa bom bunuh diri Kampung Melayu karena menemui Ahmad Sukri, pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu sehari sebelum peristiwa terjadi yakni pada Selasa (23/5).

Dalam pertemuan itu AS menyerahkan motor yang kemudian diserahkan lagi ke R alias B. R alias B telah lebih dulu ditangkap di Cibubur, Jawa Barat pada Sabtu (27/5).

Selanjutnya, terduga lainnya yang ditangkap Densus adalah BF alias I di rumah kontrakan di Jalan Masjid 3, Cipayung. "BF alias I ini orang yang mengenalkan Ahmad Sukri kepada B alias R," katanya.

B alias R diketahui bertemu dengan Ahmad Sukri pada 23 Mei.

Untuk diketahui, Mabes Polri telah mengumumkan dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu bernama Ihwan Nurul Salam (INS) dan Ahmad Sukri (AS). Kepastian itu diperoleh setelah ada uji kecocokan DNA terhaadap keluarga keduanya.

INS dan AS disinyalir merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang menjadi pendukung ISIS di Indonesia. Mereka juga termasuk dalam Jaringan Bandung Raya.

Bom bunuh diri di sekitar terminal Kampung Melayu itu menewaskan dua pelaku dan tiga polisi. Sebanyak 11 korban lain terluka akibat ledakan bom ini. Enam korban luka adalah polisi dan lima lainnya warga sipil.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto