tirto.id - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menganjurkan agar para ibu hamil melakukan vaksinasi COVID-19 selama masa kehamilan. Karena itu merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi ibu hamil, keluarga sekitar, serta kemungkinan bayi terinfeksi COVID-19.
Hal ini menanggapi dua bayi di bawah umur empat tahun yang berasal dari Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terkonfirmasi positif COVID-19.
“Jadi, pemerintah bahkan bidan, tenaga kesehatan, dokter harus merekomendasikan para ibu hamil ini untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19nya dalam masa kehamilannya. Karena mereka dalam posisi berisiko tinggi di ibu hamil ini,” tutur Dicky ketika dihubungi Tirto pada Selasa (6/9/2022).
Dia menjelaskan bahwa ibu hamil dan bayi, apalagi bayi baru lahir atau berumur di bawah tiga tahun akan lebih memiliki risiko serius terinfeksi COVID-19 dan berpotensi masuk intensive care unit (ICU) atau instalasi rawat intensif.
Sementara bagi ibu hamil dan tidak tervaksinasi COVID-19 lalu terinfeksi COVID-19, maka kemungkinan mengalami kegugurannya itu menjadi lebih besar dan bahkan bayinya bisa lahir lebih cepat (prematur).
“Ini yang tentu harus dihindari. Nah, vaksin ini efektif pada ibu hamil atau selama kehamilan. Karena terbukti bisa mencegah keparahan maupun gejala,” ujar Dicky.
Selain itu, dia menyebut bahwa vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil dapat memberikan proteksi kepada bayi saat dalam masa kehamilan hingga kelahiran. Vaksin tersebut juga aman bagi ibu hamil dan bayi, serta tidak berdampak merugikan pada bayi.
“Untuk diketahui bahwa vaksin ini tidak memiliki dampak negatif baik dalam kehamilannya maupun dalam proses kelahiran. Dan ini yang harus dilakukan,” ucap Dicky.
Kemudian dia menyarankan agar orang-orang dewasa yang di dekat ibu hamil ketika masa kehamilan hingga bayi itu lahir, harus juga terproteksi dengan vaksinasi COVID-19. Adapun mereka harus melindungi bayi ini dengan disiplin protokol kesehatan (prokes), menerapkan 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Termasuk bayi dan ibu hamil ini harus tinggal di rumah atau ruangan yang sehat sirkulasi ventilasi udaranya,” imbuh Dicky.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri