tirto.id - Seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) disebutkan menuntut agar PAN menjadi oposisi di periode kedua kepemimpinan Jokowi. Tetapi, Sekjen PAN Eddy Soeparno meminta DPW yang menuntut untuk berpikir realistis.
"Saudara-saudara di daerah mengatakan 'oposisi! oposisi! opisisi!' saya bisa katakan, oke, kita pertimbangkan, tapi jangan sampai saya harus mengambil sikap oposisi dan berlawanan teman-teman lain untuk kita bekerja sama di parlemen," kata Eddy di Jakarta Selatan pada Jumat (19/7/2019).
Eddy mengingatkan, sejak PAN berdiri, hampir tidak pernah berada di luar pemerintahan. PAN memang pernah menjadi oposisi di awal periode pertama Jokowi, tapi ia mengaku saat itu partainya jadi cukup kesulitan.
"Ketika itu selama 10 bulan kami di luar pemerintahan, ya pandangan pribadi saya, sesak nafas," ujarnya.
Eddy juga mengingatkan, jumlah kursi PAN di DPR saat ini hanya 44 kursi, menurun dari Pemilu 2014 di mana PAN memperoleh 49 kursi. Karenanya, Eddy juga meminta kader-kader di daerah untuk realistis melihat hal ini.
Dia ingin, meskipun dengan kursi yang relatif sedikit PAN tetap mendapat posisi sentral di parlemen. Untuk itu dia menilai, PAN harus terbuka berkomunikasi dengan partai lainnya.
"PAN sebagai partai yang sekarang nomor 8 dari 9, itu memang realita politik yang harus kita lihat," kata Eddy.
Sebelumnya, Anggota Dewan Kehormatan PAN Drajat Wibowo menambahkan, sampai saat ini 34 DPW solid menyatakan diri untuk berada di luar pemerintah alias oposisi.
"Ya saya buka tipe orang yang suka klaim ya. Tapi yang jelas mereka sudah komunikasi dengan semua pihak. Dan Insyaallah lebih banyak yang ingin tetap di oposisi," kata Drajat
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais pun berharap partainya tak tergiur dengan tawaran untuk bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Amien meminta PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan tetap menjadi oposisi pada pemerintahan Jokowi di periode berikutnya.
"Sama, jangan sampai [PAN] bergabung [koalisi Jokowi]," tutur Amien di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/9/2019).
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno