tirto.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, meyakini Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump terpilih sebagai Presiden ke-47 AS.
Menurut Dave, Trump dekat dengan Indonesia semenjak era pemerintahan sebelum-sebelumnya, termasuk Presiden Joko Widodo.
"Kita yakin bahwa Presiden Trump yang memang sudah dekat dengan Indonesia pada wujud pemerintahan terdahulu, akan terus melanjutkan hubungan kerja sama kita," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/10/2024).
Dave mengeklaim keberhasilan kebijakan-kebijakan internasional yang dilakukan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, bisa dilanjutkan oleh pemerintahan saat ini, di bawah komando Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Oleh karena itu, kata dia, Indonesia di bawah nakhoda Prabowo-Gibran semakin proaktif dalam mengejar hal-hal untuk kemanusiaan, pengembangan kapasitas bangsa Indonesia, dan lebih terbuka dengan pihak luar dalam rangka membuka keran investasi.
"Kerja sama di berbagai macam bidang, berjalan dengan baik dan target-target domestik kita tercapai. Dan juga perdamaian dan kemajuan manusia di forum-forum internasional terus akan kita kawal hingga berhasil," tutur Dave.
Ihwal rencana Menteri Luar Negeri, Sugiono ingin Indonesia bergabung dalam aliansi ekonomi BRICS Plus (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan), politikus Golkar itu berkata, negara ini menganut sistem politik bebas aktif.
"Jadi, kita terlalu terbuka untuk melakukan komunikasi dengan siapapun, selama itu adalah untuk mengawal dan mengiring kemajuan Indonesia ke depan," kata Dave.
Prabowo sendiri telah mengucapkan selamat atas kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS.
"Saya mengucapkan selamat dengan tulus kepada Bapak @realDonaldTrump atas terpilihnya beliau sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan yang kuat dan beragam," kata Prabowo dalam akun X @prabowo, Rabu (6/11/2024).
Prabowo mengatakan Indonesia dan AS merupakan mitra strategis yang memiliki potensi yang sangat besar untuk saling menguntungkan.
“Kemitraan strategis kita memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan, dan saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Anda dan pemerintahan Anda untuk lebih meningkatkan kemitraan ini dan demi perdamaian dan stabilitas dunia," katanya.
Sebagai informasi, Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS ke-47 setelah mengalahkan lawannya Kamala Harris dengan perolehan 276 suara Electoral College. Sementara itu, Kamala hanya meraup 219 Electoral College. Trump mendominasi suara di 31 negara bagian dengan lebih dari 71 juta suara.
Dalam sistem Pilpres AS, perolehan Electoral Collage terbanyak akan menjadi pemenang dalam Pilpres. AS memiliki 50 negara bagian dengan total 538 Electoral College. Kandidat harus mengantongi setidaknya 270 Electoral College untuk meraih kemenangan.
Pemenang Pilpres AS 2024 akan dilantik setelah penghitungan suara elektoral yang dilakukan kongres. Berdasarkan rangkaian jadwal Pilpres yang dirilis oleh Pemerintah AS, pemenang Pilpres AS 2024 akan dilantik pada 20 Januari 2025.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto