Menuju konten utama

DPR Sebut Jemaah Haji Indonesia Sempat Terlantar di Muzdalifah

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mengeluhkan keterlambatan evakuasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

DPR Sebut Jemaah Haji Indonesia Sempat Terlantar di Muzdalifah
Umat Islam dari berbagai negara melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.

tirto.id - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menjelaskan persoalan jemaah haji Indonesia yang sempat terlantar di Muzdalifah.

Kahfi mengatakan penyebab jemaah Indonesia terlantar akibat cuaca ekstrem yang panas. Hal itu disusul faktor keterlambatan evakuasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

“Alhamdulillah sampai pukul 13.30 waktu Arab Saudi, seluruh jamaah yang ada di Muzdalifah sudah di evakuasi ke Mina. Walaupun tadi, sempat ada dua orang jamaah yang pingsan saat lagi menunggu ambulans," ujar Kahfi dalam keterangan resmi, Rabu (29/6/2023).

Keterlambatan tersebut, kata Kahfi, akibat kemacetan yang luar biasa. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa di Muzdalifah tidak ada pasokan makanan dan minuman.

“Kan memang di Muzdalifah itu sifatnya hanya mabit, sementara saja. Tetapi kemarin kami dari DPR sudah menyampaikan ke pihak Kementerian Agama agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya darurat situasi di Muzdalifah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid membenarkan bahwa di Muzdalifah memang tidak ada pasokan makanan dan minuman karena jemaah hanya melintas satu setengah malam.

“Kami bekali jemaah itu konsumsi ketika masih di Arafah. Jadi membawa bekalnya itu dari Arafah. Sehingga jemaah itu sudah membawa bekal masing-masing dari Arafah menuju ke Muzdalifah,” ujar Subhan.

Ia juga menyampaikan bahwa PPIH berupaya melakukan distribusi makanan berupa sarapan pagi di Muzdalifah, namun menemui beberapa hambatan.

“Tapi karena aktifitas lalu lintas terlampau padat, sehingga terjadi keterlambatan-keterlambatan,” ucap Subhan.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan