Menuju konten utama

DPD PDIP Jakarta Ajukan Nama Anies hingga Andika Perkasa ke DPP

Selain Anies, ada Djafar Badjeber dan Andika Perkasa yang merupakan tokoh nonkader PDIP Jakarta.

DPD PDIP Jakarta Ajukan Nama Anies hingga Andika Perkasa ke DPP
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Muara Baru, Jakarta Utara, Minggu (19/5/2024). (Tirto.id/Muhammad Naufal)

tirto.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta menyerahkan nama Anies Baswedan sebagai salah satu rekomendasi calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 ke DPP DPIP.

Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, menyebut bahwa penyerahan nama dilakukan saat PDIP menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) beberapa waktu lalu.

"Sudah disampaikan semua nama-nama yang terjaring, termasuk Anies," ujar Pantas kepada awak media, Selasa (11/6/2024).

Menurut Pantas, DPD PDIP Jakarta menyerahkan total 10 nama rekomendasi cagub atau cawagub DKI Jakarta kepada DPP PDIP. Tak semua nama yang diserahkan merupakan kader PDIP.

Selain Anies, DPD PDIP Jakarta juga merekomendasikan eks Panglima TNI, Andika Perkasa, serta Wakil Ketua DPRD Jakarta periode 1999-2004, Djafar Badjeber, selaku tokoh nonkader PDIP.

Sementara itu, beberapa kader PDIP yang direkomendasikan di antaranya eks Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; Ketua DPRD Jakarta periode 2019-2024, Prasetyo Edi Marsudi; serta anggota DPRD Jakarta periode 2019-2024, Rasyidi.

"[Adanya 10 nama], tapi secara de facto, yang namanya kader-kader internal ini pasti tunduk dan taat kepada perintah partai," tuturnya.

Pantas menambahkan bahwa tokoh yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024 ditentukan oleh DPP PDIP. Meski demikian, DPD PDIP Jakarta tetap menjalin komunikasi politik dengan pengurus parpol setingkat provinsi untuk Pilkada Jakarta 2024.

Sebab, Pantas mengakui bahwa DPD PDIP Jakarta tak bisa mengusung cagub/cawagub tanpa berkoalisi dengan parpol lain. Perolehan kursi PDIP pada Pileg DPRD Jakarta 2024 tidak mencapai batas minimal untuk mengusung calon secara mandiri.

"Tidak ada satu partai pun yang cukup untuk mengusung calon sendiri [pada Pilkada Jakarta 2024]. Jadi, [koalisi] masih sangat-sangat dinamis," ucapnya.

"Itulah yang sekarang sedang berjalan, komunikasi-komunikasi politik sedang berjalan," imbuh Pantas.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi