tirto.id - Buntut upah tidak dibayarkan selama hampir tujuh bulan lamanya, para dosen Universitas Bandung, staf, alumni, mahasiswa, dan orang tua melakukan audiensi dengan pihak Yayasan Bina Administrasi (YBA) pada Senin (6/01/2025). Namun, pihak yayasan tidak hadir pada audiensi yang digelar di Kampus 2 Universitas Bandung, Jalan Muararajeun Lama, Kota Bandung.
Padahal, staf dan dosen telah meminta dijadwalkan sejak jauh hari. Staf Universitas Bandung, Riki Herdiansyah, mengatakan, pihak yayasan telah berjanji akan menerima, namun yang terjadi malah meminta pertemuan diundur.
“Sedangkan, posisi orang tua mahasiswa yang jauh-jauh datang ke Bandung sudah banyak, masa kita mau batalin gitu aja. Kasihan mahasiswa dan orang tua mahasiswa,” ujar Riki.
Pantauan kontributor Tirto, orang tua dan mahasiswa telah hadir dan berkumpul sedari pukul 08.00 WIB. Meski pihak yayasan tidak hadir, pertemuan terus dilangsungkan tanpa kehadiran yayasan.
Salah seorang dosen Fakultas Kesehatan dan Teknik, Universitas Bandung, yang enggan disebutkan namanya, mempertanyakan bila pembelajaran tetap dilakukan, sementara gaji belum dibayarkan sejak Juni 2024.
"Ya, dari pencairan dari yayasan tersendat otomatis operasional tetap harus berjalan, akhirnya memang ada beberapa orang yang inisiatif nalangin dulu. Listrik itu sebulan sekitar lebih dari Rp5 juta," jelas dia.
Dia bersama staf serta dosen lainnya menawarkan solusi untuk pindah alih kelola yayasan. Menurutnya, sudah banyak yayasan lain yang ingin mengelola Universitas Bandung.
"Dari yang lain katanya memang ada yang sudah berminat alih kelola. Kami berharap dengan adanya badan penyelenggara baru bisa lebih baik dari yang sekarang, setidaknya dari sisi keuangan deh," tuturnya.
Sebelumnya, diberitakan Yayasan Bina Administrasi selaku penyelenggara Universitas Bandung tidak punya cukup uang untuk menggaji dosen dan pegawainya. Kondisi keuangan tak stabil karena kasus korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang menyeret mantan rektor sebagai tersangka.
Rasa Kecewa Mahasiswa dan Orang Tua
Krisis keuangan dialami Universitas Bandung, berdampak juga terhadap studi dan akademik mahasiswa. Puspa, Wakil Ketua Senat Universitas Bandung, menceritakan bagaimana pembelajaran terganggu. Ia yang kuliah di Fakultas Teknik dan Kesehatan terpaksa mengikuti kuliah secara daring.
Mata kuliah yang seharusnya berjalan mulus menjadikan Ujian Tengah Semester (UTS) menjadi molor. Mahasiswi yang kini semester lima itu mengatakan bagaimana Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi tidak jelas jadwalnya.
Puspa dan sebagian temannya masih bertahan. Tidak ada pilihan lain, pindah kampus perlu biaya yang tidak cukup murah. Walau begitu, beberapa teman Puspa memilih pindah karena alasan tak kunjung mendapatkan jawaban pasti dari pihak yayasan.
“Kami juga banyak yang ingin pindah karena sudah tidak tahan dengan kondisi kampus saat ini tapi ada yang terkendala biaya juga, jadi mau tidak mau harus tetap menunggu keputusan dari pihak yayasan,” jelas Puspa.
Puspa tidak ingin perkuliahan terganggu. Ia menginginkan mulus dan lulus tepat waktu. Ia kecewa, seharusnya yayasan sebagai pihak yang bertanggung jawab hadir.
“Jadi harusnya itu audiensi sekarang harusnya kami bertemu dengan yayasan, tapi yayasan tidak hadir,” beber Puspa.
Nada kekecewaan juga dituturkan oleh para orang tua. Dadan Hermawan, salah satu orangtua siswa yang datang jauh dari Cililin, Kabupaten Bandung Barat, menitipkan anaknya untuk terampil dalam bidang akademik, apalagi dari sejak dulu anak-anaknya telah menjadi lulusan di Fakultas Kesehatan dan Teknik sebelum namanya Poltekkes dan kemudian berubah menjadi Universitas Bandung.
Dadan menyebut, perkuliahan anaknya yang dilakukan secara daring, hal ini imbas karena dosen tidak dibayar. Ia berharap hal terbaik yang hadir dari pihak yayasan.
“Kalau memang dari yayasannya ada inisiatif baik, saya akan melanjutkan aja karena udah tanggung sekarang anak saya semeter 5 nanggung juga kalau di pindahin,” sebutnya.
Dari hasil audiensi itu, baik staf, dosen, mahasiswa dan orang tua menyatakan, akan mendatangi rumah ketua Yayasan Bina Administrasi (YBA) apabila sampai 10 Januari 2024 belum ada keputusan.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah IV di Kota Bandung, Jawa Barat memberikan atensi dengan melayangkan surat pemanggilan kepada pihak Yayasan Bina Administrasi (YBA).
Surat yang ditembus juga kepada Rektor Universitas Bandung akan dijadwalkan pertemuan pada Selasa (7/01/2025) pukul 08.00 WIB sampai selesai.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Bayu Septianto