Menuju konten utama

Dorong Pariwisata, Pelindo Akan Revitalisasi Pelabuhan di NTT

Dorong Pariwisata, Pelindo Akan Revitalisasi Pelabuhan di NTT

tirto.id -

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan segera merevitalisasi enam pelabuhan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pertengahan 2016 ini. Perusahaan plat merah ini berharap dapat meningkatkan pelayanan dan kunjungan wisata ke beberapa daerah di daerah itu.

“NTT nanti dapat enam pelabuhan yang akan direvitalisasi. Dan ini adalah rencana dari Pelindo III untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kunjungan wisata ke daerah-daerah yang ada di NTT,” kata General Manajer PT Pelindo III Cabang Kupang Denny Wu, di Kupang, Rabu (30/3/2016).

Menurut Denny Wu, Pelindo III akan merevitalisasi sebanyak enam pelabuhan dari sepuluh pelabuhan yang ada di wilayah kerja perusahaan tersebut. Namun, lanjut dia, untuk pelabuhan di NTT baru bisa dipastikan hanya pelabuhan di Ende saja yang pada tahun ini mulai dilakukan revitalisasi dengan cara memperbaiki sejumlah fasilitas dan dermaga yang telah rusak.

Sementara untuk lima pelabuhan lainnya yakni Pelabuhan L Say di Maumere, Pelabuhan Tenau Kupang, Waingapu, Kalabahi dan Ippi belum diketahui kapan akan dimulai revitalisasinya.

“Nanti bulan depan akan ada rapat di Surabaya, Jawa Timur untuk membahas soal hal ini. Untuk saat sekarang kalau soal berapa anggarannya biasanya dari pusat yang tentukan dan kami di cabang tidak tahu menahu,” kata dia.

Denny menambahkan, revitalisasi pelabuhan ini juga merupakan salah satu cara dari Pelindo III untuk mendukung program dari Presiden Joko Widodo tentang "Tol Laut".

Sebelumnya, Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto, Selasa (29/3/2016) mengatakan, selain enam pelabuhan yang disebutkan tadi ada empat pelabuhan lagi yang akan direvitalisasi. Keempat pelabuhan itu adalah, Pelabuhan Bima di NTB, Pelabuhan Sampit, Kumai serta Batulicin.

“Terminal yang direvitalisasi itu ditarget selesai pada 2017, kecuali terminal yang perlu direlokasi atau dibangun ulang,” kata dia. (ANT)

Baca juga artikel terkait NTT atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz