Menuju konten utama

Dokter Meninggal Melonjak 100%, Per 18 Juli 2021 Ada 545 Kematian

Jumlah dokter meninggal akibat Corona mencapai 545 orang. Sedangkan perawat meninggal mencapai 445 orang.

Dokter Meninggal Melonjak 100%, Per 18 Juli 2021 Ada 545 Kematian
Ilustrasi Duka Cita. foto/isotckphoto

tirto.id - Kematian dokter bertambah tinggi imbas dari melonjaknya kasus Corona di Indonesia. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat jumlah dokter meninggal hingga 17 Juli 2021 tercatat total 545 orang.

"Kalau melihat data kematian dokter saja sebaran per bulan, untuk bulan Juli ini angkanya sudah melebihi 100 persen dari jumlah kematian bulan Juni lalu. Total kematian dokter saat ini 545 sejawat dokter (per 17 Juli 2021)," kata dokter Mahesa Paranadipa dalam diskusi tentang ancaman kolapsnya fasilitas kesehatan, Minggu (18/7/2021).

Jumlah kematian tertinggi berdasar provinsi yaitu Jawa Timur 110 orang; DKI Jakarta (83); Jawa Tengah (81); Jawa Barat (76); dan Sumatera Utara (38).

Sesuai jenis kelamin, dokter laki-laki paling banyak meninggal mencapai 453 atau 84 persen. Tugas dokter laki-laki paling banyak di area isolasi pasien COVID-19.

Mereka yang meninggal di urutan pertama ada dokter umum dengan 292 orang, disusul dokter spesialis 241 orang, mencakup spesialis penyakit dalam, anestesi dan THT-KL, spesialis anak, spesialis kandungan dan kebidanan, dan bedah.

Tenaga kesehatan lain yang meninggal dalam jumlah tinggi adalah perawat. Berdasar data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) per 18 Juli 2021 ada 7.392 perawat positif dan 445 perawat meninggal akibat COVID.

Kasus Corona Indonesia selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melonjak tajam di atas 50 ribu kasus baru dan kematian baru menyentuh angka 1.205. Imbas dari kasus tinggi adalah layanan kesehatan terbebani, sehingga dokter ikut kewalahan menangani pasien.

"Kami, Tim Mitigasi PB IDI sudah memberikan pedoman terkait perlindungan dokter. Hanya memang, walaupun sudah sebagian besar tenaga dokter divaksinasi sampai suntikan kedua, namun karena lonjakan pasien yang cukup tinggi menyebabkan overload beban kerja," kata dia.

Pemerintah mengantisipasi kasus penularan pada tenaga kesehatan dengan menyuntikkan vaksin dosis ketiga (booster) dengan vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Diharapkan antibodi nakes semakin bisa menangkal COVID-19.

Baca juga artikel terkait NAKES COVID-19 atau tulisan lainnya

tirto.id - News
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali