Menuju konten utama

Dirut PT Berdikari Yakin Publik Tak Langsung Beralih ke Ayam Brasil

Menurut Eko, perlu waktu agar masyarakat benar-benar yakin bahwa produk daging ayam Brasil memenuhi berbagai persyaratan.

Dirut PT Berdikari Yakin Publik Tak Langsung Beralih ke Ayam Brasil
Pedagang ayam potong melayani pembeli di pusat pasar daging Kota Lhokseumawe, Aceh, Selasa (24/7/2018). ANTARA FOTO/Rahmad

tirto.id - Indonesia harus membuka keran impor daging ayam dari Brasil sebagai imbas dari kekalahan di World Trade Organization (WTO). Direktur Utama PT Berdikari, BUMN yang membidangi peternakan, Eko Taufik Wibowo menyatakan belum terlalu khawatir dengan masuknya daging impor itu.

Menurut Eko, ada perbedaan antara daging impor dari Brasil dengan daging yang biasa sudah dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Dengan demikian, untuk saat ini ia yakin masyarakat tidak akan buru-buru beralih ke produk daging impor.

“Saya yakin masyarakat kita tidak terlalu cepat beralih ke produk luar,” ucap Eko kepada wartawan saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN pada Kamis (15/8/2019).

Eko menjelaskan bahwa masuknya daging ayam ke Indonesia masih harus melalui proses panjang. Dalam hal ini, ia merujuk pada status tingkat kesehatan hingga kehalalan.

Menurutnya, perlu waktu agar masyarakat benar-benar yakin bahwa produk daging ayam Brasil memenuhi berbagai persyaratan, baik secara tertulis oleh pemerintah maupun di mata masyarakat.

“Informasi ini belum tentu dalam waktu dekat harus dicek tingkat kesehatan kehalalan segala macam dengan harga yang sama bisa masuk ke sini,” ucap Eko.

Eko menambahkan bahwa masalah impor ini tidak harus disikapi dengan panik. Menurutnya, Brasil tengah mencoba mempengaruhi Indonesia dalam keseimbangan perdagangan.

Ia menduga, kalau masalah ayam ini berupa perang psikologis atau psywar yang menjadi strategi Brasil dalam menyeimbangkan perdagangan dengan Indonesia.

“Itu mungkin psywar di neraca keseimbangan dagang antara Indonesia dan Brasil,” ucap Eko.

Baca juga artikel terkait IMPOR AYAM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto