tirto.id - Untuk mencegah penyakit yang mulai mewabah di sejumlah daerah di Indonesia, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memberikan vaksinasi difteri di sekolah-sekolah seluruh tingkatan Untuk mencegah penyakit yang mulai mewabah di sejumlah daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru Agus Widjaja di Banjarbaru, Sabtu (20/1/2018) mengatakan pemberian vaksin difteri terhadap anak-anak sekolah merupakan program yang dicanangkan pemerintah.
"Kami melaksanakan program yang dicanangkan pemerintah guna mencegah penularan difteri khususnya di sekolah-sekolah sehingga anak didik diberikan vaksinasi," ujarnya.
Ia mengatakan, program pencegahan penularan difteri yang dicanangkan pemerintah adalah memberikan vaksin kepada setiap individu berusia 1 tahun hingga 19 tahun.
Disebutkan, rentang usia itu adalah anak-anak sekolah sehingga pemberian vaksin difteri diarahkan ke lingkungan sekolah seluruh tingkatan sehingga setiap siswa terlindungi.
"Seluruh sekolah akan didatangi tim dokter dan petugas medis agar setiap siswanya mendapat vaksinasi. Saat ini, pemberian vaksin sudah dijalankan di Kecamatan Liang Anggang," ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya menyiapkan vaksin difteri dan petugas medis yang siap diturunkan ke sekolah-sekolah untuk menyuntik vaksin difteri kepada setiap anak di sekolah.
"Vaksinnya sudah siap, juga petugas medis sudah disiapkan sehingga tinggal pelaksanaan yang dilakukan bertahap mengunjungi sekolah-sekolah agar setiap anak bisa divaksinasi," ucapnya.
Dikatakan, pihaknya juga sudah melaksanakan vaksinasi kepada 3.800 santri di Pondok Pesantren Al Falah putra dan Al Falah putri untuk mencegah difteri di lingkungan setempat.
"Pemberian vaksinasi difteri terhadap ribuan santri Ponpes Al Falah sudah kami lakukan Kamis (18/1). Petugas medis dari puskesmas dan rumah sakit yang datang ke lingkungan ponpes," ujarnya.
Dikatakan, dinkes juga melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang diduga terserang difteri sebanyak 13 orang dari tahun 2016 dan 2017 yang hasilnya empat orang dinyatakan positif.
"Hasil dari 13 orang yang diperiksa itu baru enam orang bisa diketahui hasilnya. Empat orang positif dan sudah menjalani perawatan intensif, dua orang hasilnya dinyatakan negatif," katanya.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo