tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini PKB tetap akan mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta 2024 meski sebelumnya dinilai blunder oleh parpol yang dinakhodai Muhaimin Iskandar itu.
“Insyaallah jodoh (PKB mau usung Anies-Sohibul),” kata Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, saat dikonfirmasi Tirto terkait pernyataan elite PKB, Kamis (27/6/2024).
Mabruri sebut pernyataan PKB yang memandang komunikasi publik PKS perlu dikoreksi lagi sebagai bentuk cinta kepada PKS. PKB menganggap begitu lantaran PKS sudah terlanjur mengusung sepaket pasangan Anies-Sohibul sehingga terkesan menutup pintu parpol lain untuk bermitra.
Ia mengatakan komunikasi yang salah sejatinya masih bisa diperbaiki. Mabruri mengibaratkan ketika mengikuti ujian dan dinyatakan tidak lulus masih bisa diulang.
“Ya itu karena PKB cinta banget sama PKS. Jadi, kasih warning. Cak Imin dan Ustaz Syaikhu, kan, kompak kemarin," ucap Mabruri.
Mabruri mengatakan potensi deadlock yang dinilai PKB sekadar prediksi. Ia mengatakan terpenting ialah komunikasi dan komitmen yang dibangun.
“Karena politik itu bukan main perasaan, tapi mencoba setiap kesempatan,” tutup Mabruri.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB, Syaiful Huda, menilai langkah PKS mendeklarasikan pasangan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta 2024, berpotensi deadlock, karena parpol lain tidak bersedia berkoalisi. Padahal, kata Huda, PKS tidak memiliki golden ticket di Pilgub Jakarta, mereka harus berkoalisi.
“Belum melampaui 20 persen karena baru 18 kursi, sementara 20 persennya [22 kursi]. Jadi, menurut saya model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden tiket. Menurut saya, bahaya itu, bahaya,” kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Huda menyebut komunikasi publik PKS perlu dikoreksi lagi lantaran sudah terlanjur mengusung sepaket pasangan Anies-Sohibul. Ia menilai PKS blunder karena terkesan menutup pintu parpol lain untuk bermitra.
“Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini,” kata Huda.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz