tirto.id - Partai Amanat Nasional (PAN) tengah bersiap menghadapi kongres, dengan agenda utamanya adalah memilih ketua umum. Belum juga Kongres dimulai, sudah muncul keributan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Sabtu (7/12/2019) di Hotel Milenium, Jakarta.
Kericuhan itu terjadi saat rapat pleno sedang membahas lokasi dan waktu Kongres PAN 2020 mendatang.
Keriuhan juga sempat terjadi saat Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais memberikan pidato dan tausiah pembuka dalam Rakernas PAN.
Dalam pidatonya, Amin menjelaskan banyak hal perkara persiapan partai menuju kongres PAN di 2020 mendatang dan bertausiah mengutip beberapa ayat Alquran.
Dari sisi audiens, tiba-tiba banyak kader partai PAN yang meneriakkan dukungan untuk melanjutkan kepemimpinan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Lanjutkan!"
"Lanjutkan!"
"Lanjutkan!"
Namun, Amien langsung berkomentar bahwa belum tentu kepemimpinan PAN dilanjutkan oleh Zulhas. "Maaf tidak ada yel, lanjutkan belum tentu ya," katanya.
Dalam tubuh partai berlambang matahari terbit ini, peran Amien Rais diakui masih memberikan pengaruh yang kuat. Restu Amien Rais juga menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum berikutnya.
Setidaknya sampai saat ini ada enam nama yang bakal menjadi calon ketua umum. Mereka yakni Ketua Umum petahana, Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Petahana, Asman Abnur, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap, dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo.
Empat nama ini dipastikan anggota Steering Committee Rapat Kerja Nasional V Partai Amanat Nasional (PAN), Totok Daryanto maju sebagai ketua umum. Sementara, dua nama lainnya yakni Ketua Fraksi PAN di DPR RI, Hanafi Rais dan Wakil Ketua Umum PAN, Bima Arya disebut-sebut bakal maju tapi belum menunjukkan komitmen untuk maju menjadi calon ketua umum.
Restu Amien Rais Mengarah Kemana?
Dari enam nama itu, terdapat dua nama yang bakal bersaing secara ketat yakni Zulkifli Hasan dan Mulfachri. Disebut-sebut restu Amien Rais jatuh kepada Mulfachri ketimbang kepada Zulkifli Hasan.
"Kader PAN tentu harus minta restu Amien Rais. Karena bagaimana pun Amien merupakan pendiri partai dan sahamnya besar di PAN. Dan para kader PAN pun hormat kepadanya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin kepada reporter Tirto, Selasa (10/12/2019).
Amien menunjukkan sikap kurang senang terhadap kader PAN yang meneriakkan yel-yel 'lanjutkan' yang artinya mendukung kepemimpinan Zulhas lanjut. Sikap ini semakin mempertegas campur tangan Amien Rais dalam setiap Kongres PAN.
Bahkan mempertegas bahwa sosok yang diklaim sebagai tokoh Reformasi itu tak setuju bila besannya maju kembali sebagai calon ketua umum.
Amien Rais juga masih ingin menunjukkan kendali di PAN dengan pemikiran-pemikiran kritisnya. Kongres PAN pun akan menjadi ujian bagi Amien Rais untuk menentukan siapa kader yang bisa mempertahankan ideologinya.
"Kali ini Amien Rais sedang diuji apakah pengaruhnya tetap besar atau pengaruhnya sudah memudar," kata Direktur Indonesian Public Intitute (IPI) Karyono Wibowo kepada reporter Tirto, Selasa (10/12/2019).
Karyono menilai Amien Rais sangat ingin posisi PAN berada di luar pemerintahan, tak seperti sekarang ini di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan yang masih abu-abu. Zulkifli memang memiliki kedekatan dengan Jokowi dan enggan memenuhi keinginan Amien agar bisa berada di luar pemerintahan sepenuhnya.
'Pertarungan' Pengaruh Zulhas vs Amien Rais
Kongres PAN 2020 akan menjadi ajang pertarungan antarbesan Zulhas dengan Amien, terutama dalam menegaskan sikap politik PAN terhadap pemerintahan Jokowi. Kedua tokoh PAN ini besanan saat putra ketiga Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, sah menjadi suami dari putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Futri Zulya Safitri.
"Kalau Mulfachri jadi Ketum PAN akan semakin jelas PAN akan di luar pemerintah, karena di belakangnya ada Pak Amien Rais," tutur Karyono.
Dinamika Kongres PAN akan semakin ramai dengan buruknya kepemimpinan Zulhas selama ini. Jebloknya perolehan suara PAN pada Pemilu 2019, serta buruknya komunikasi Zulhas ke senior-senior PAN menjadi sorotan kader-kader yang tak ingin lagi mantan Ketua MPR itu memimpin partai.
"Zulhas tak bisa merangkul ini, seharusnya kalau bisa ya pasti dia akan dapat simpati atau dukungan lebih besar," ucap Karyono.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto meminta agar tak ada pihak di luar PAN yang membenturkan sesama kader PAN menjelang Kongres. Apalagi dibenturkan dengan dapat tidaknya dukungan atau restu Amien Rais bagi seorang calon ketua umum.
Ia yakin sepanas apapun kontestasi PAN pasti akan berakhir guyub alias rukun lagi.
"Jangan dibenturkan restu tidak restu [Amien Rais]. Pengaruh siapa pengaruh. Di PAN tuh biasa. Lima tahun sekali kontestasi internal itu biasa. Karena selalu yang proses internal itu dilalui dengan selamat artinya walaupun kongres sepanas apapun, lalu setelah kongres akan guyub," kata Yandri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/12/2019).
Yandri yang berada di kubu Zulhas memaklumi upaya menghilangkan adanya pengaruh Amien Rais dalam kongres PAN juga sulit. Pasalnya, Amien merupakan sosok yang dihormati dan dihargai di PAN.
Ia pun tak mau ada anggapan seseorang yang mendapatkan restu dari Amien Rais akan otomatis menang menjadi ketua umum PAN.
"Biarlah secara alami kongres yang menentukan," kata Yandri.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri