tirto.id - Dalam sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Front Pembela Islam (FPI), Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra mengatakan para jemaah yang hadir dapat menjadi relawan.
“Yaitu dengan memilih wakil rakyat yang baik pada pemilu nanti. Kiranya para hadirin di sini dapat menjadi relawan dan berjuang memperbaiki bangsa dan negara ini,” kata pria yang kerap dipanggil Tommy Soeharto, di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Senin (19/11/2018).
Menurut dia, apabila masyarakat selama 20 tahun belakangan sudah puas dengan kinerja anggota DPR dan pemerintah saat ini, maka Tommy mempersilakan mereka untuk memilih sosok yang ada (petahana). Sebaliknya, jika masih banyak kekurangan, Tommy mengimbau agar masyarakat memilih tokoh baru.
“Kita rapatkan barisan untuk menjadikan Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur. Katakan benar jika itu benar, salah jika itu salah. Itu keadilan yang kita inginkan,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Tommy menyatakan tahun politik tidak berpihak kepada umat Islam sebagai kaum mayoritas di negara ini. Adanya Partai Berkarya, tambah dia, sebagai kendaraan untuk membenahi masalah di Indonesia.
“Saya yakin dengan program (Partai Berkarya) yang ada dapat memperbaiki bangsa ini. Saya mohon doa dan dukungan masyarakat untuk merapatkan barisan dan membulatkan tekad agar tidak diadu domba,” ujar dia. Tommy menilai pemilu mendatang menjadi penentu kehidupan berbangsa, khususnya umat Islam Indonesia.
Berkaitan dengan ekonomi kerakyatan yang menjadi program partainya, keterlibatan pihak asing dalam toko retail dinilai sebagai bentuk pemerintah tidak memihak rakyat.
“Sangat mengkhawatirkan kalau asing ikut dalam pendistribusian toko retail di Indonesia. Artinya masyarakat yang mayoritas muslim akan bergantung kepada kaum minoritas,” jelas Tommy.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis mengatakan jajarannya mengadakan acara maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini dalam rangka menguatkan ukhuwah Islamiah.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto