Menuju konten utama
Libur Natal dan Tahun Baru

Destinasi Wisata Milenial di Yogya: Ada Heha Sky View & Pule Payung

Wisatawan berburu lokasi-lokasi wisata yang 'Instagramable': Heha Sky View di Gunungkidul dan Pule Payung di Kulon Progo menawarkan itu.

Destinasi Wisata Milenial di Yogya: Ada Heha Sky View & Pule Payung
Restoran Heha Sky View. Instagram/hehaskyview.

tirto.id - Menjelang Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Provinsi Yogyakarta masih menjadi salah satu tujuan wisata generasi Milenial untuk berlibur.

Data dari Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Yogyakarta menunjukkan ada dua objek wisata baru yang digandrungi oleh kalangan milenial. Ia adalah Restoran Heha Sky View di Kabupaten Gunungkidul dan Pule Payung di Kabupaten Kulon Progo.

Sekretaris Jenderal ASITA Yogyakarta Bobby Ardyanto berkata dua destinasi baru itu dipesan oleh banyak wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru 2020.

Pemesanan paket wisata untuk kedua destinasi itu, katanya, meningkat akhir-akhir ini setelah kedua destinasi itu viral di media sosial.

Ia mencontohkan, dari puluhan permintaan ke agen travelnya saja, "20 persennya permintaan untuk paket wisata di Heha Sky View dan Pule Payung."

Heha Sky View merupakan restoran yang baru dibuka pada 18 September 2019. Restoran empat lantai ini menawarkan pemandangan dari lereng bukit di Jalan Dlingo-Patuk, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Letaknya sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Yogya. Restoran itu juga menawarkan beragam sudut tempat yang layak untuk diabadikan gambar atau Instagramable.

Pule Payung hampir mirip dengan Heha Sky View. Terletak di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, ia menawarkan pemandangan dari ketinggian. Destinasi ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Dua destinasi itu, kata Bobby, menjadi destinasi yang paling dicari lantaran memiliki pemandangan yang bagus dan menawarkan pengalaman dan kesan dari sebuah tempat.

"Untuk teman-teman Milenial itu destinasi-destinasi yang Instagramable dan digital destination memang cukup banyak diminati," kata Bobby, Ketua Gabungan Pengusaha Pariwisata Indonesia (GIPI) Yogyakarta.

Ratih Puspasari, salah satu pelaku bisnis perjalanan wisata di Yogya, berkata sejauh ini dua destinasi wisata itu memang paling diminati oleh para wisatawan Milenial.

"Di Heha Sky View itu banyak permintaan. Itu ramai saat ini," ujarnya.

Pemilik Lovina Bua Travelindo ini berkata sudah ada beberapa pesanan untuk paket wisata di Heha Sky View dan Pule Payung sampai akhir tahun ini. "Sudah ada sekitar empat grup rombongan yang setiap grupnya berjumlah lebih dari tiga puluh orang," kata Ratih.

Selain dua wisata itu, wisata lain yang terkenal lebih dulu di kawasan Yogyakarta misalnya Candi Ratu Boko, Hutan Pinus Mangunan, Candi Prambanan, dan Tebing Breksi. Mereka tetap diminati para wisatawan.

Butuh Refreshing dan Foto-foto

Zahra, warga Jakarta Timur berusia 19 tahun, berencana ke Yogyakarta pada liburan Natal dan Tahun baru ini bersama anggota keluarganya. Zahra mengaku rindu suasana Yogyakarta lantaran lama tak berkunjung ke Kota Gudeg ini.

"Salah satu alasannya sih karena tertarik dengan suasana Malioboro pas malam hari," katanya kepada Tirto.

Meski begitu, ia mengetahui ada beberapa destinasi wisata baru yang menarik perhatiannya. Dua di antaranya Heha Sky View dan Pule Payung. Setelah melihat referensi dari internet, ia mengaku tertarik untuk mengunjungi dua destinasi tersebut.

"Suasana di kedua wisata itu indah banget, cocok buat refreshing. Parah sih. Bagus banget pemandangannya," kata dia.

Okcesa Firenza, warga Jakarta berumur 20 tahun, memiliki rencana liburan ke Yogyakarta pada libur Natal dan Tahun Baru 2020 karena menurutnya banyak destinasi wisata dan tak begitu jauh dari Jakarta.

Okcesa berkata beberapa destinasi yang menarik perhatiannya setelah berselancar di internet adalah Heha Sky View dan Pule Payung.

"[Heha Sky View dan Pule Payung] bagus tempatnya buat foto-foto," kata dia.

Vida Adisti, 40 tahun, wisatawan asal Jakarta yang bulan lalu berwisata ke Yogya, menceritakan pengalamannya di dua destinasi wisata itu. Ia tertarik mendatangi Heha Sky View setelah melihat unggahan foto di media sosial.

"Tertarik ke Heha Sky View karena katanya bisa lihat pemandangan Yogya dari atas. Jadi kebayang bagusnya pas sunset," kata dia.

Setelah datang, ia mengaku cukup terkesan, selain tempatnya ramai, ada banyak spot foto yang unik dan menurutnya bagus untuk diunggah di akun Instagram.

Selain ke Heha Sky View, Vida sudah berkunjung ke Pule Payung, yang menurutnya cukup nyaman sebagai tempat berlibur bersama keluarga.

"Pule Payung bagus. Sesuai ekspektasi," katanya.

Libur Natal dan Tahun Baru Selalu Ramai Wisatawan

Berdasarkan data statistik dari Dinas Pariwisata Provinsi DIY, dalam dua tahun terakhir saat libur Natal dan Tahun Baru, lokasi-lokasi wisata dari semua kabupaten di Yogyakarta menjadi puncak kunjungan wisatawan khususnya wisatawan nusantara.

Di Sleman, jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada Desember mencapai 1.085.094 wisatawan pada 2018. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Begitu juga pada periode yang sama pada 2017, jumlah kunjungannya sebanyak 996.895 wisatawan.

Di Bantul, ada 1.159.994 wisatawan berkunjung pada Desember 2018 dan 1.139.703 wisatawan pada Desember 2017.

Di Kulon Progo, ada 218.982 wisatawan berkunjung pada Desember 2018. Pada bulan yang sama ada 310.715 wisatawan nusantara berkunjung ke Gunungkidul.

Begitu pula di Kota Yogyakarta, Desember 2018 menjadi puncak kunjungan wisatawan nusantara, sebanyak 710.814 wisatawan. Sementara pada Desember 2017 ada 789.808 wisatawan.

Ketua GIPI Yogyakarta Bobby Ardyanto memprediksi kunjungan wisatawan pada Desember 2019 bakal lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu faktornya adalah pembangunan infrastruktur, khususnya jalan Tol Trans Jawa, yang bikin akses lebih mudah ke Yogyakarta.

"Peningkatannya kami prediksi sekitar 20 sampai 30 persen tahun ini," kata Bobby.

Baca juga artikel terkait LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU 2020 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri