Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Demokrat & PKS akan Deklarasi Koalisi Perubahan pada Januari Ini

Demokrat dan PKS sebut deklarasi Koalisi Perubahan dilakukan Januari ini, tapi belum dipastikan akan deklarasi paket capres-cawapres.

Demokrat & PKS akan Deklarasi Koalisi Perubahan pada Januari Ini
Pertemuan Tim Kecil Nasdem, PKS dan Demokrat dalam membahas nama cawapres pendamping Anies Baswedan di Pemilu 2024 pada Selasa (25/10/2022). tirto.id/Irfan Al Amin

tirto.id - PKS dan Partai Demokrat mengakui akan segera mendeklarasikan koalisi mereka, Koalisi Perubahan dalam menghadapi Pemilu 2024 pada Januari ini. Namun, deklarasi belum tentu diikuti dengan pengumuman paket bakal capres-cawapres.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, deklarasi yang akan dilakukan belum menentukan apakah hanya sebatas koalisi parpol saja atau sudah dengan bakal capres-cawapres yang akan diusung.

“Untuk Deklarasi, masih dalam proses pembahasan dengan teman-teman Koalisi Perubahan. Kita cari formula yang paling memungkinkan untuk menang,” kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/1/2023).

Herzaky mengakui bahwa ada dua nama yang mengemuka untuk didorong Partai Demokrat sebagai bakal capres, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan. Hal ini merupakan suara aspirasi kader, apalagi punya angka besar di survei. Namun, mereka fokus untuk memenangkan Pemilu 2024.

“Kami, kan, harus realistis dan rasional. Mau menang, cari yang terbaik,” kata Herzaky.

Herzaky menambahkan, penetapan deklarasi hanya sebatas koalisi atau serta capres-cawapres perlu pembicaraan detail. Ia menilai ada kondisi-kondisi berbeda di 2024 dibandingkan 2019, yang perlu mereka sesuaikan.

“Kalau nama-nama capres dan cawapres baru belakangan dideklarasikan, misalnya, perlu diingat ada perbedaan drastis waktu kampanye di Pilpres 2024 dan Pilpres 2019,” kata Herzaky.

Herzaky berturur, Pilpres 2019 memiliki waktu kampanye sangat panjang atau hampir 8 bulan. Dengan demikian, jika capres-cawapres ditentukan dan diumumkan di saat-saat terakhir, masih ada waktu kira-kira 8 bulan untuk sosialisasi. Kalau di 2024, waktu kampanye hanya 75 hari. Sangat singkat.

“Jadi, kalau dulu di Pilpres 2019 baru last minute diumumkan, nama capres dan cawapres bisa jadi element of surprise. Nah, kalau sekarang, di Pilpres 2024, bisa jadi malah gol bunuh diri namanya,” kata Herzaky.

Sebab, kata Herzaky, waktu kampanye sangat terbatas untuk sosialisasi sosok bakal capres-cawapres. Ia menilai, waktu 75 hari belum cukup untuk konsolidasi, sosialisasi, belum banyak dikenal publik di berbagai pelosok negeri, belum sempat naik elektabilitas sebagai pasangan, tahu-tahu sudah selesai waktu kampanye, tahu-tahu sudah masuk hari penghitungan suara.

“Indonesia ini sangat luas. Bukan seperti Jakarta yang jarak tempuhnya sejauh-jauhnya 2-3 jam saja, dan akses informasinya terbilang cepat dan luas. Perlu sosialisasi intens dengan seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

Harzaky menambahkan, “Nanti kalau sebelum waktu kampanye kita sudah keliling-keliling, dibilangnya tidak etis pula, meskipun kita tidak pakai uang rakyat seperti pejabat aktif yang sibuk keliling Indonesia layaknya kampanye padahal dibiayai negara.”

Juru Bicara PKS, M. Kholid juga membenarkan bahwa mitra partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah mulai sepakat dalam pembangunan koalisi. Ia tidak memungkiri deklarasi dapat terjadi dalam waktu dekat usai pembahasan internal tim inti Koalisi Perubahan selesai.

“Kami sedang ikhtiarkan pembahasan di tim kecil akan tuntas bulan ini. Mohon doanya,” kata Kholid kepada Tirto.

Kholid juga menegaskan bahwa mereka belum menentukan apakah deklarasi akan dilakukan sebatas deklarasi koalisi atau diikuti dengan bakal capres-cawapres. Namun ia memastikan peluang deklarasi bersama dan koalisi perubahan terjadi.

“Masih dinamis. Terbuka kemungkinan pasangan capres-cawapres atau cukup capres saja, tapi ya pembahasan masih berlangsung. Jadi sabar saja. Tim kecil sedang bekerja,” kata Kholid.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz