Menuju konten utama

Demokrat Lanjut Fokus Pemilu 2024 usai Melawan Moeldoko dkk

Putusan MA menolak PK Moeldoko menjadi titik baru AHY dan Partai Demokrat untuk fokus konsolidasi dan menghadapi Pemilu 2024.

Demokrat Lanjut Fokus Pemilu 2024 usai Melawan Moeldoko dkk
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers usai mendaftarkan 580 bakal calon anggota legislatif ke KPU, Minggu, 14 Mei 2023. (Tirto.id/Fatimatuz Zahra)

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY belum sepenuhnya memaafkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Hal itu disampaikan AHY menanggapi ditolaknya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko terkait sengketa kepengurusan Partai Demokrat.

"Saya memilih untuk memaafkan, tapi tidak melupakan dan bagian tidak melupakan itu banyak aspeknya, kita lihat saja saya tidak ingin menjelaskan sekarang langkah-langkah apa yang akan kami sampaikan," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023).

Menurut AHY, Partai Demokrat telah kebal dari pihak-pihak yang membua takut dan risau kader-kadernya selama 2 tahun 8 bulan ini.

"Kami sudah kebal ditakut-takuti. Kembali yang jelas kami juga punya inisiatif punya sesuatu yang akan dijalankan kami tidak tergoda untuk menjadi tidak fokus pada tujuan besar kami perjuangan ini tujuan besarnya bukan beradu dengan KSP Moeldoko, bukan," tutur AHY.

AHY mengatakan langkah selanjutnya yang mereka pilih yaitu fokus menghadapi Pemilu 2024.

"Kita ingin fokus, pemilu sudah di depan mata, waktunya tinggal 200-an hari lagi. Yang jelas kader-kader makin semangat. Saya berharap yang semangat bukan yang di Jakarta saja, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia," terang AHY.

AHY menyampaikan putusan MA itu menjadi titik baru yang membuat langkah partai semakin ringan untuk fokus konsolidasi dan menghadapi Pemilu 2024.

“Kalau dibilang lebih ringan, harusnya [demikian], karena selama ini kami seperti separuh diikat tangannya, kakinya,” kata AHY.

Dia mengatakan persoalan yang dihadapi partainya bukan hanya terkait sengketa kepengurusan, melainkan terkait dengan kebenaran, keadilan, dan demokrasi.

“Ini masalah kebenaran, masalah keadilan, masalah kebebasan, dan demokrasi di Indonesia. Jadi, Insya Allah itu nilai-nilai yang abadi sehingga pertarungan berhenti di sini atau dilanjutkan, Insya Allah kami akan tetap berpijak pada nilai-nilai tadi dan akan siap untuk menghadapi itu semua,” kata AHY.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PARTAI DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto