tirto.id - Aksi mahasiswa, pelajar, dan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak di Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/9/2019) berakhir damai pukul 16.30 WIB. Demo ini dimulai pukul 13.00 WIB.
Unjuk rasa berakhir dengan pembacaan tuntutan pendemo yang di antaranya menyingggung penolakan pengesahan RKUHP, pembatalan UU KPK, dan penolakan Dwifungsi Polri.
Koordinator aksi dari titik Bundaran UGM, Ali menyebut rezim Jokowi-JK dan Jokowi-Ma’ruf anti-demokrasi dengan kebijakannya yang mengebiri kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Di tengah berakhirnya DPR RI periode ini dan di saat pelantikan Jokowi periode kedua, revisi UU KPK dikebut, RUU Pelecehan dan Kekerasan Seksual malah tak dipercepat,” kata dia di atas mobil komando.
Ia menilai, partai politik juga berperan dalam membuat kebijakan anti-rakyat miskin. Di antaranya pasal-pasal RKUHP yang diskriminatif seperti denda Rp1 juta bagi gelandangan.
“Kebijakan dibuat untuk melindungi oligarki dan liberalisme,” ujarnya.
Dengan demonstrasi ini, kata dia, rakyat terpelajar Yogyakarta menunjukkan protes kebijakan anti-demokrasi.
“Rakyat Yogyakarta hari ini membuktikan perlawanan terhadap kebijakan Jokowi. Soeharto dan Orde Baru jatuh juga berkat aksi mahasiswa di sini. Tapi mesin politik Orde Baru masih hidup,” ujar dia.
Massa aksi ini menyemut di persimpangan Jalan Afandi dan Jalan Colombo atau kawasan Gejayan. Mereka datang dari berbagai kampus, tapi tak mengenakan almamater. Ada juga mahasiswa asal Magelang dan Klaten yang ikut bergabung dan berorasi.
Setelah rampung berorasi, mahasiswa bubar. Mereka yang tergabung tim kebersihan, memungut bekas botol di sepanjang jalan yang dilalui. Ada yang membawa mobil bak terbuka untuk bawa mahasiswa dengan kresek hitam besar.
Setelah demo berakhir, situasi Jalan Afandi kembali normal. Sebelumnya, jalan ini ditutup. Selain itu, tampak Kapolda D.I. Yogyakarta, Irjen Dofiri meninjau lokasi usai demo.
Terdapat pejabat Polda lainnya yang mengikutinya. Mereka memantau persimpangan Jalan Afandi dan Jalan Kolombo.
Dari pantauan, juga tampak ada personel Brimob Polda DIY dan Sabhara Polresta Yogyakarta yang berjaga. Di luar area utama demo, tampak sejumlah personel TNI AL bersenjata laras panjang dalam satu mobil berjaga.
Penulis: Zakki Amali
Editor: Abdul Aziz