tirto.id - Massa pendemo yang terdiri dari relawan pasangan capres-cawapres 01 dan 03 menyuarakan penolakan terhadap hasil Pemilu 2024 dan mendukung langkah Hak Angket di depan Gedung MPR/DPR, Selasa (5/3/2024). Dari pantauan Tirto, dalam demonstrasi tersebut sempat diwarnai aksi saling lempar botol.
Tidak hanya botol, mereka juga sempat melempar barang lain. Aksi saling serang bermula dari adanya pihak yang melakukan provokasi dengan menggunakan pengeras suara di mobil komando.
Akibatnya, massa aksi berusaha merangsek ke ruas Tol. Tetapi upaya tersebut gagal karena sudah dihentikan dan blokade kembali oleh aparat kepolisian. Polisi pun dengan sigap langsung menerjunkan pasukan penanggulangan huru-hara (PHH) Brimob dan sejumlah mobil water canon.
Untuk diketahui, demonstrasi sudah dimulai sejak pukul 12.00 WIB. Akibat dari polisi telah menutup jalan dari arah Senayan menuju Slipi imbas dari aksi tersebut.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menerjunkan 2.590 personel gabungan untuk mengamankan demo yang dilakukan elemen masyarakat di depan Gedung DPR/ MPR RI, Gatot Subroto, Tanah Abang. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan, personel gabungan tersebut terdiri atas Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan Instansi terkait lainnya.
"Personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR/ MPR RI. Untuk aksi unjuk rasa hari ini sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa masuk ke dalam kawasan DPR/ MPR RI," kata Susatyo dikutip dari Antara.
Aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat, mahasiswa, pelajar dan poros buruh tersebut menyampaikan sejumlah agenda terkait hasil Pemilu 2024.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin