tirto.id - Defisit APBN hingga akhir semester I 2019 tercatat mencapai Rp135,8 triliun, lebih besar ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 110,6 triliun.
Pelebaran tersebut disebabkan ekspansi belanja negara hingga Juni lalu yang lebih besar ketimbang penerimaan.
"Pendapatan negara tercapai Rp898,8 triliun atau 41,5 persen dari target," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat Badan Anggaran DPR RI, Selasa (16/7/2019).
Belanja negara yang sudah digelontorkan tercatat mencapai Rp1.034,5 triliun atau 42 persen dari target tahun 2019.
Realisasi tersebut ditopang oleh Belanja Kementerian Lembaga (K/L) yang mencapai Rp342,34 triliun atau sekitar 40,02 persen dari APBN 2019 serta ada belanja non-K/L yang mencapai Rp288,23 triliun atau sekitar 37,01 persen dari APBN 2019.
"Terjadi pertumbuhan belanja negara 9,6 persen, di mana belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp342,3 triliun, atau tumbuh 15,7 persen, dan belanja non K/L Rp 288,2 triliun atau tumbuh 9,8 persen," jelasnya.
"Terakhir dari sisi transfer ke daerah, telah terealisasi sebesar Rp 403,9 triliun atau 48,9 persen dari target atau tumbuh 4,8 persen dari tahun lalu," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto