tirto.id - Ketua DPP Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengku siap mundur dari jabatannya apabila tren suara partai pimpinan Setya Novanto itu terus menurun hingga April 2018.
"Berdasarkan rapat internal kami tadi membuat komitmen bersama bikin riset di tiap kabupaten/kota dengan komitmen kalau sampai April, tren Golkar alami penurunan, ketuanya harus mengundurkan diri. Termasuk saya juga harus mundur," kata Dedi di Bandung, Rabu (11/10/2017).
Bupati Purwakarta itu mengatakan bahwa partainya berkomitmen bahwa setiap Ketua DPD tingkat II dan I harus siap mundur jika tren suara Partai Golkar turun. Sikap itu ditegaskannya sebagai upaya menjaga elektabilitas Golkar.
"Kami ingin tren suara Partai Golkar bagus di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, selama ini trennya sudah bagus. Komitmen ini akan dituangkan dalam pakta integritas dan itu wajib ditandatangani oleh seluruh Ketua DPD tingkat I dan tingkat II," kata dia.
Ia kembali menegaskan bahwa hal itu akan dilakukan semua pimpinan Golkar di Jawa Barat.
"Ya, semua pimpinan di Jawa Barat harus siap mundur kalau tren dukungan kepada Partai Golkar turun. Karena kalau turun terus, berarti kepemimpinan yang kami jalankan tidak bermakna," lanjutnya.
Dedi mengatakan bahwa analisa tren dukungan itu akan dilakukan oleh tim khusus dan mereka akan mengumpulkan data hingga bulan April tahun depan.
Dedi Mulyadi juga menepis anggapan hal ini sebagai bentuk reaksi dari soliditas partai berlambang beringin terganggu karena dalam berita sebelumnya, muncul pernyataan dari sejumlah pengurus partai di tingkat kabupaten kota menolak mendukung Dedi menjadi calon gubernur Jawa Barat.
"Saya tegaskan kami masih solid. Surat keputusan masih dirumuskan DPP. Yang jelas, meskipun saya tidak merasa dirugikan, tapi pernyataan yang mengganggu soliditas partai itu bukan pengurus," kata dia seperti dikutip Antara.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto