tirto.id - Data terbaru kasus positif virus corona Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta capai 18 orang hingga Kamis (26/3/2020) oukul 16.00 WIB.
Berdasarkan data dari corona.jogjaprov.go.id, dari 18 kasus positif itu, sebanyak 3 orang meninggal dan 1 pasien berhasil sembuh.
Pasien yang berstatus negatif mencapai 33 orang dan proses uji lab hingga saat ini sebanyak 79. Terdapat dua orang yang meninggal saat proses uji lab.
Pasien Dalam Pengawasan atau PDP di Yogyakarta mencapai 130 orang. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 1.174.
Berdasarkan kabupaten dan kota, Sleman menjadi wilayah dengan kasus corona terbanyak yakni 8 positif, PDP 26 dan ODP sebanyak 327 orang.
Wilayah Kota Yogyakarta, kasus positif corona capai 4 orang, PDP 22 orang dan ODP 204 orang. Wilayah Kulon Progo, kasus positif Covid-19 satu orang, PDP 5 orang dan ODP 76 orang.
Di Gunungkidung, kasus positif corona 1 orang, PDP 5 orang dan ODP 356 orang. Wilayah Bantul, kasus positif corona 2 orang, PDP 37 orang dan ODP 207 orang. Sementara non DIY, positif 2 orang, PDP 17 orang dan ODP 4 orang.
Secara nasional kasus virus corona Covid-19 bertambah 103, menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Total kasus di Indonesia menjadi 893.
Jumlah kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta dengan 515 kasus terkonfirmasi, 25 sembuh dan 46 orang meninggal karena Covid-19.
Pneumonia Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit peradangan paru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis).
Cara penularan Covid-19 ialah melalui kontak dengan droplet saluran napas penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang mengandung kuman penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter).
Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita pada saat batuk atau bersin. Namun, partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, orang yang sedang sakit, diwajibkan untuk menggunakan masker untuk mencegah penyebaran droplet.
Editor: Agung DH