tirto.id - Manchester United harus mengakui keunggulan PSG di leg pertama babak 16 besar Liga Champions semalam, Rabu (13/2/2019). Skor 0-2 akibat gol Presnel Kimpembe dan Kylian Mbappe turut memberikan sejarah buruk bagi tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer dalam kiprah mereka di kompetisi antar klub Eropa.
Digadang bisa meneruskan performa apiknya di Liga Inggris, United malah mengalami anti-klimaks di pertandingan ini. Padahal PSG bermain tanpa Neymar dan Edinson Cavani yang mengalami cedera.
Kekalahan di Old Trafford tersebut juga membuat United meraih dua catatan buruk. Yakni untuk pertama kalinya United kalah dengan selisih lebih dari satu gol di kandang sendiri di Eropa sepanjang sejarah, dan itu justru terjadi dalam komando Solskjaer, yang sempat membawa Iblis Merah tak terkalahkan dalam 11 laga di kompetisi lokal.
Kekalahan kala berlaga di Theatre of Dreams sebenarnya sudah pernah terjadi untuk United ketika berlaga di Liga Champions atau Liga Eropa. Misalnya saat tumbang oleh Sevilla 1-2 pada 14 Maret 2018 atau Juventus 0-1 di fase grup musim ini. Namun saat itu margin skor hanya satu gol saja.
Hasil minus atas PSG tadi juga membuat United diperkirakan susah lolos ke babak selanjutnya. Dikutip dari Opta, belum pernah ada tim yang menelan kekalahan dengan margin dua gol di kandang sendiri mampu membalikkan keadaan di markas lawan dan lolos ke fase selanjutnya di babak sistem gugur Liga Champions.
Ditambah, di Parc des Princes pada awal Maret nanti United harus kehilangan Paul Pogba karena hukuman kartu merah di pertandingan tadi.
PSG Lebih Dominan
Kekalahan United dapat dimaklumi jika melihat statistik pertandingan. Bermain di kandang sendiri kali ini nyatanya tak memberikan bantuan untuk Pogba dan kolega. Faktanya, menurut statistik UEFA, PSG mampu memenangi penguasaan bola sampai 55 persen berbanding 45 persen milik United.
Hal itu juga berimbas pada jumlah operan selama laga. PSG mampu melakukan 570 operan dengan 498 diantaranya sukses atau sebesar 87,3 persen. Bandingkan dengan milik United yang hanya melakukan 448 operan dengan 378 berakhir sukses atau 84,3 persen saja.
Soal ancaman ke gawang lawan pun United juga kalah telak. Gianluigi Buffon tidak terlalu mendapat banyak ancaman karena hanya ada satu tembakan on target dari pemain United berbanding lima punya PSG dan dua di antaranya berbuah gol.
Satu tembakan tepat sasaran ke gawang PSG adalah yang terburuk bagi Manchester United di Old Trafford sejak Februari 2015. Ketika itu mereka tampil di babak 16 besar, menghadapi sang finalis musim itu, AC Milan.
“Kami tidak senang dengan hasil ini. Tapi saya tetap bangga dengan tim. Kami bisa bermain bagus dan menciptakan peluang, tapi ada detail kecil yang harus kami perbaiki, yaitu tim-tim besar mampu memanfaatkan peluang kecil menjadi gol,” tutur Nemanja Matic dikutip UEFA.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus