Menuju konten utama

Darmin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Q2/2019 5,2% karena Lebaran

Darmin optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 membaik sebab ada momentum Ramadan dan Idulfitri.

Darmin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Q2/2019 5,2% karena Lebaran
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 bakal membaik. Sebab, sepanjang April hingga Juni mendatang, konsumsi rumah tangga diperkirakan lebih besar lantaran Ramadan dan Idulfitri.

Mantan Dirjen Pajak itu juga meyakini, ekonomi dapat tumbuh 5,2 persen pada kuartal kedua dengan manajemen makroekonomi yang solid, permintaan domestik yang kuat dan momentum pertumbuhan yang sudah terjadi sebelumnya.

Kenaikan peringkat dari lembaga rating S&P dan kenaikan indeks kompetitif dari International Institute for Management Development (IMD) pekan lalu, menurut Darmin, juga diyakini dapat menambah daftar positif yang membuat Indonesia semakin menarik dan layak sebagai negara investasi.

"Sejumlah infrastruktur publik utama sudah selesai dan sebagian lain dalam tahap penyelesaian, hal ini memberikan fondasi kuat bagi peningkatan investasi swasta di berbagai sektor," ujarnya dalam acara Open House di rumah dinasnya, Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Selain konsumsi, lanjut Darmin, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mulai ditopang secara seimbang oleh investasi, ekspor dan belanja Pemerintah. Selama tiga tahun terakhir, inflasi Indonesia dapat dijaga pada kisaran 3,5 persen, lebih rendah dibanding rata-rata inflasi selama sepuluh tahun terakhir sebesar 5,6 persen.

Investasi secara bertahap mulai pulih kembali, ditopang oleh kesehatan sektor keuangan (perbankan dan pasar modal), pelaksanaan program pembangunan infrastruktur, serta meningkatnya daya saing iklim usaha dan investasi Indonesia.

Meski demikian, pemerintah tak menutup mata terhadap perkembangan ekonomi global yang tengah mencari titik keseimbangan baru. Untuk itu, lanjut Darmin, pemerintah bakal mengambil langkah-langkah responsif menghadapi risiko berlanjutnya tekanan eksternal.

Salah satunya, lebih memfokuskan pada strategi menjaga stabilitas dan penguatan fundamental ekonomi domestik.

Permintaan domestik juga diyakini akan tetap kuat dalam jangka pendek karena meningkatnya lapangan kerja di sektor formal dan diperluasnya program bantuan sosial pemerintah.

Pemerintah juga serius menggarap UMKM sebagai basis ekonomi. Pasar dalam negeri harus diisi oleh UMKM, karena hampir 99 persen kegiatan usaha di Indonesia adalah UMKM yang menyerap hampir 90 persen tenaga kerja domestik.

Di sisi lain, pemerintah juga akan fokus membuka pasar ekspor baru di negara-negara Non-Traditional Market, seperti di Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra